BAUBAU, iNews.Serpong.id - Dampak musim kemarau yang berkepanjangan membuat harga cabai di sejumlah wilayah di Indonesia meroket. Di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), kenaikan cabai terjadi sejak awal Oktober. Di pasar Boyolali menembus Rp 90.000/kg.
Di pasar tradisional Baubau, kenaikan dari Rp 70.000 per kilogram (kg) kini dijual Rp 300.000 per kg. Pedagang cabai Musnia mengatakan, harga cabai bervariasi tergantung jenisnya. Untuk cabai kristal dari Rp 30.000 per kg kini dijual Rp 100.000 per kg. "Untuk cabai kristal Rp 100.000 per kg kalau cabai indofood itu Rp 70.000," ucap Musnia, Kamis (2/11/2023).
Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada cabai padi, dari sebelumnya Rp 70.000/kg kini tembus hingga Rp 300.000/kg. Cabai jenis ini sekarang sangat langka di pasaran lantaran mahal. "Lombok (cabai) padi itu Rp 300.000 per kg dari Rp 70.000. Paling murah ini lombok kristal sama indofood," katanya.
Sejumlah pedagang cabai mengatakan, sebelumnya cabai yang dijual dipasok dari Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Buton. Namun akibat kemarau panjang tanaman cabai banyak yang mati. Kini pedagang harus membelinya dari Sulawesi Selatan dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Di Boyolali, harga cabai di sejumlah pasar tradisional sejak tiga hari terakhir sudah menembus Rp 90.000/kg per. Kenaikan harga ini membuat pedagang resah karena banyak konsumen mengurangi jumlah pembelian.
Dari pantauan di Pasar Sunggingan Baru Boyolali, hampir semua jenis cabai harganya melambung. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai jenis rawit merah yang naik hingga 100 persen.
Harga cabai rawit semula hanya Rp 40.000 kini naik menjadi Rp90.000 per kg. Harga cabai merah keriting Rp 70.000 sebelumnya hanya Rp 35.000. Cabai merah teropong dari Rp 35.000 kini naik menjadi Rp 60.000 per kg.
Selain cabai jenis sayur buncis juga naik dari harga Rp 8.000 menjadi Rp 20.000/kg, brokoli dari harga Rp15.000 naik menjadi Rp 25.000, kembang kol dari harga Rp 10.000 naik menjadi Rp 26.000/kg.
“Kenaikan harga ini membuat omzet menurun, karena pembeli mengurangi jumlah pembeliannya. Yang biasa beli satu kilo kini hanya membeli seperempat kilo,” kata Nur Hidayah, pedagang, Rabu (1/11).
Kenaikan harga ini di perkirakan karena banyak petani gagal panen dampak musim kemarau panjang tahun ini. Untuk menarik pembeli, para pedagang juga menyiasati dengan membungkus cabai dengan harga Rp 5.000. Pedagang dan pembeli berharap pihak terkait segera turun tangan untuk menurunkan harga cabai. (*)
Editor : Burhan
Artikel Terkait