JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat bahwa total aset perusahaan pelat merah telah mencapai USD 652 miliar dolar atau sekitar Rp 10.000 triliun.
Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan dari posisi aset BUMN pada tahun 2020 yang sebesar Rp 8.978 triliun.
"Jumlah aset yang begitu besar ini menjadikan perusahaan pelat merah lebih besar dari Temasek Holdings Limited, yang merupakan BUMN Singapura dan menjadi portofolio terbesar di Asia," ungkap Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.
Aset dan Keuntungan
Selain itu, hingga tahun 2022, BUMN juga berhasil mencatatkan keuntungan sebesar USD 20,6 miliar atau sekitar Rp 318,9 triliun, dan dipastikan bahwa angka ini akan terus meningkat hingga akhir tahun ini.
Dengan aset dan keuntungan yang telah dicapai, BUMN menjadi sebuah perusahaan raksasa di tingkat Asia.
Return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) BUMN juga telah membaik. ROE rata-rata mencapai 10%, sedangkan ROA sebesar 3,2%. Kementerian BUMN berharap untuk meningkatkan ROE BUMN menjadi 14-15% dan ROA sebesar 4% dalam lima tahun ke depan.
Return on equity dan return on assets adalah dua ukuran penting untuk mengevaluasi efektivitas sebuah perusahaan dalam mengelola modalnya. Semua prestasi ini menunjukkan bahwa BUMN Indonesia telah menjadi pemain besar dalam dunia bisnis Asia dengan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi negara. (*)
Artikel yang diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 06 November 2023 - 20:25 WIB oleh Suparjo Ramalan berjudul "Aset BUMN Tembus Rp10.000 Triliun, Wamen: Lebih Besar dari Temasek" dapat diakses secara lengkap melalui tautan berikut: https://ekbis.sindonews.com/read/1244855/178/aset-bumn-tembus-rp10000-triliun-wamen-lebih-besar-dari-temasek-1699276284?showpage=all
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
