JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Dijdwalkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Kepala BP Danantara, Muliaman Hadad, menegaskan bahwa badan yang dipimpinnya ini akan memiliki konsep yang mirip dengan Temasek Holdings Limited, BUMN investasi milik Singapura.
“Tujuannya adalah untuk mencapai kondisi akhir yang mirip dengan itu,” ungkap Muliaman beberapa waktu lalu.
BP Danantara akan berfokus pada pengelolaan investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Semua aset pemerintah yang dipisahkan dari APBN akan dikelola oleh lembaga ini.
"Kedepannya, seluruh aset pemerintah di kementerian akan digabung dan dikelola secara langsung. Kami akan memaksimalkan nilai aset tersebut," tambahnya.
Fakta Tentang Temasek
Temasek merupakan perusahaan investasi global yang berkantor pusat di Singapura, dengan portofolio yang mencakup berbagai sektor, seperti konsumen, media, teknologi, ilmu hayati dan agri-pangan, serta layanan keuangan non-bank.
Nama Temasek berasal dari kata Melayu "tasik," yang berarti "danau" atau "laut." Penyebutan Temasek juga dapat ditemukan dalam berbagai literatur sejarah, termasuk 'Tumasik', yang berarti 'pada masa Majapahit' dalam puisi Jawa tahun 1365.
Berikut adalah tujuh fakta mengenai Temasek, perusahaan investasi asal Singapura yang akan menjadi pesaing BP Danantara:
1. Didirikan Pada Tahun 1974
Temasek didirikan pada tahun 1974, mengambil alih sekitar 35 perusahaan dari Kementerian Keuangan Singapura. Perusahaan ini lahir sebagai eksperimen pragmatis pada abad ke-20, saat Singapura berusaha menentukan posisinya di kancah global.
2. Di Bawah Kendali Menteri Keuangan
Menteri Keuangan Singapura adalah pemegang saham tunggal Temasek. Didirikan berdasarkan Undang-Undang Menteri Keuangan pada tahun 1959, Temasek berfungsi untuk memiliki dan mengelola secara komersial investasi dan aset yang sebelumnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga kementerian dapat fokus pada pembuatan kebijakan.
3. Tokoh Kunci Temasek
Terdapat tiga tokoh kunci di Temasek: Dilhan Pillay Sandrasegara (Direktur Eksekutif dan CEO), Lim Boon Heng (Ketua), dan Cheng Wai Keung (Wakil Ketua). Dilhan, yang bergabung dengan Temasek pada 2010, menjabat sebagai CEO sejak Oktober 2021. Lim Boon Heng menjabat sejak Agustus 2023, dan Cheng Wai Keung menjabat sejak November 2013.
4. Nilai Portofolio Tembus Rp4.605 Triliun
Per 31 Maret 2024, nilai portofolio Temasek mencapai 389 miliar dolar Singapura, setara Rp4.605 triliun. Aset Temasek tersebar di berbagai sektor, termasuk transportasi, jasa keuangan, telekomunikasi, media dan teknologi, serta ilmu hayati.
5. Sebaran Investasi Temasek
Sebagian besar investasi Temasek berada di Singapura, mencapai 53 persen, diikuti oleh 17 persen di Amerika, 13 persen di China, dan 10 persen di kawasan Timur Tengah, Eropa, serta Afrika.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait