JAKARTA, iNewsSerpong.id - Risiko krisis properti yang berlarut-larut disertai pemulihan ekonomi China yang lamban merugikan prospek ekonomi Asia. Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa perkiraan ekonomi Asia bisa menjadi lebih suram.
IMF menyoroti bahwa dorongan ekonomi China setelah lockdown kehilangan momentum lebih dari yang diharapkan.
Sementara itu, kekuatan ekonomi Amerika Serikat (AS) memberikan sedikit dukungan ke Asia, terutama karena fokus pada sektor jasa yang tidak mendorong permintaan ekspor.
Utang Semakin Bengkak
Menurut IMF, penyesuaian tajam di sektor properti China dengan utang besar dan perlambatan aktivitas ekonomi dapat merambat ke kawasan itu, terutama bagi eksportir komoditas dengan hubungan perdagangan dekat dengan China.
Krisis real estat yang berlarut-larut dan kebijakan terbatas di China diperkirakan akan memperdalam perlambatan regional. Kondisi keuangan global yang ketat juga dapat menyebabkan arus keluar modal dan melemahkan nilai tukar di Asia.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait