RABAT, iNewsSerpong.id - Empat hari penantian penuh harap, .puluhan ribu orang diseluruh dunia terpaku, menyaksikan, mentweet, bersorak dan berdoa ketika sekelompok kecil tim penyelamat di sebuah desa kecil di Maroko mencoba menyelamatkan seorang bocah lelaki berusia 5 tahun dari sumur yang dalam di mana ia jatuh.
Rayan Oham, Bocah Maroko Terjatuh ke Sumur sedalam 32 M. Nahas, setelah empat hari, nayawa bocah tersebut tidak dapat diselamatkan,Foto:ist
Pada Sabtu malam, para pekerja yang telah menggali terowongan penyelamat akhirnya mencapai Rayan Oram, nama bocah nahas itu. Tetapi helikopter medis yang telah menunggu berhari-hari untuk membawanya ke rumah sakit tidak perlu lepas landas.
Dia sudah meninggal. Bersatu selama berhari-hari dalam harapan, Maroko, dan tempat lainnya di barat laut Afrika, tiba-tiba bersatu dalam kesedihan. Raja Maroko, Mohammed VI menyampaikan belasungkawa kepada orang tua bocah itu.
“Raja Maroko Mohammed VI melakukan panggilan telepon ke Khaled Awram dan Wassima Khersheesh, orang tua Rayan, untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga atas kematian tragis bocah itu,” ungkap pernyataan istana Maroko.
Warga Maroko tidak bisa menutupi kesedihan mereka. Beberapa orang yang mengikuti operasi itu menangis di depan umum. Sebagian lain menjadikan media sosial, di mana mereka selama berhari-hari berkumpul untuk mendorong para penyelamat dan berbagi doa untuk Rayan, tempat bagi mereka untuk mencurahkan perasaan duka.
“Saya tidak punya kata-kata,” tulis seorang pengguna Twitter bernama Deej pada saat tim penyelamat akhirnya menarik Rayan dari sumur, menambahkan serangkaian emoji hati. "Dia ... dia ... dia telah keluar," sambungnya Tapi pernyataan bernada patah hati menyusul dalam beberapa menit.
Laila Lalami, seorang novelis Maroko yang telah menjadi finalis untuk Penghargaan Pulitzer dan Penghargaan Buku Nasional juga meluapkan emosinya di media sosial.
“Kami, kami semua, telah mengulurkan harapan bahwa Rayan kecil akan berhasil,” tulis Laila Lalami di Twitter. "Ini semua sangat tragis," imbuhnya
setelah mengetahui bocah itu meninggal. Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan adegan setelah tubuh Rayan ditemukan, dengan ratusan petugas penyelamat yang putus asa dan warga yang menonton berkumpul di lokasi meneriakkan dan menyorotkan senter ponsel mereka ke udara.
“Saya sangat sedih mengetahui Rayan telah meninggal. Belasungkawa yang tulus kepada orang tua,” kata Abderrahim Sabihi, warga ibu kota Rabat yang mengikuti upaya penyelamatan itu dari sebuah kafe seperti dilansir dari Al Jazeera.
Rayan jatuh ke sumur 32 meter (105 kaki) yang terletak di luar rumahnya di desa Ighran di provinsi Chefchaouen utara pegunungan Maroko pada Selasa malam.
Selama tiga hari, tim pencari menggunakan buldoser untuk menggali parit paralel. Kemudian pada hari Jumat, mereka mulai menggali terowongan horizontal untuk mencapai bocah yang terperangkap. Kantor berita MAP Maroko mengatakan bahwa para ahli di bidang teknik topografi dipanggil untuk membantu.
Rayan berhasil ditarik keluar pada Sabtu malam oleh tim penyelamat setelah operasi panjang yang menarik perhatian dunia. Seorang reporter Associated Press di tempat kejadian melihat bocah itu terbungkus selimut kuning setelah dia keluar dari terowongan yang digali khusus untuk penyelamatan.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait