JAKARTA, iNewsSerpomg.id - Perusahaan Homeco Victoria Makmur Tbk. (LIVE), yang bergerak dalam perdagangan besar alat rumah tangga hingga mainan, telah meluncurkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Homeco Living (LIVE) menyediakan perlengkapan dapur, peralatan memasak, tas, alat tulis, dan tisu basah berkualitas tinggi. Sebagai perusahaan induk, perusahaan ini juga mengelola PT Trisinar Indopratama (TSI), yang bergerak dalam industri barang plastik untuk kemasan, mainan anak-anak, barang plastik lainnya, serta perlengkapan dan peralatan rumah tangga dengan merek Technoplast.
TSI telah berpengalaman dalam bisnis ini selama 24 tahun dan melalui Penawaran Saham Perdana (IPO), LIVE menawarkan hingga 808.350.000 saham, setara dengan maksimum 17,6% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Menurut prospektusnya, perusahaan yang dimiliki oleh Sjamsoe Fadjar dan Ellies Kiswoto ini menetapkan kisaran harga IPO sebesar Rp148 per saham, dengan tujuan mengumpulkan maksimum Rp119.635.800.000 dalam dana segar.
"Sampai dengan tahun 2022, Homeco mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 86,53% dengan laba bersih mencapai 458%. Manajemen melihat pencapaian ini sebagai momen yang tepat untuk melakukan penawaran umum (IPO). Kami akan terus berusaha menjaga pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham," kata Sjamsoe Fadjar, Komisaris Utama PT Homeco Victoria Makmur Tbk. (LIVE).
"Dengan minat pasar yang tinggi terhadap Homeco, ini merupakan peluang emas bagi para investor untuk mendapatkan potensi keuntungan. Manfaatkan kesempatan ini pada tanggal 12 Februari 2024, dan raihlah potensi pengembalian investasi yang menguntungkan," tambahnya.
Selain itu, perusahaan berencana mengalokasikan Opsi Saham Karyawan, menawarkan hingga 8.350.000 saham biasa, yang mewakili 1,033% dari IPO, kepada karyawannya melalui program Penyediaan Saham Karyawan (ESA). Untuk memfasilitasi tindakan korporasi ini, PT Binaartha Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia telah ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.
Dana dari IPO, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan utamanya untuk membiayai ekspansi perusahaan, termasuk pembelian persediaan barang dagang dan pembiayaan operasional. Selain itu, dana dari IPO juga akan digunakan untuk melunasi sebagian utang perusahaan yang telah jatuh tempo.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait