Viral, Mbah Benu Imam Masjid Aolia Tentukan Lebaran Setelah "Telepon" Tuhan

Donald Karouw
Imam Masjid Aolia KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau lebih akrab dipanggil Mbah Benu. (Foto: iNews/Kismaya Wibowo)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Viral di media sosial pernyataan Imam Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, atau yang akrab dipanggil Mbah Benu, usai memimpin Salat Idul Fitri 2024, pada Jumat (5/4/2024).

Dia mengklaim telah berkomunikasi langsung dengan Allah SWT untuk menentukan awal bulan Syawal. "Saya tidak menggunakan perhitungan. Saya langsung berbicara dengan Allah Ta'ala," kata Mbah Benu yang dikutip dari akun Instagram @cekdrama yang membagikan video dari Antara TV, Sabtu (6/4/2024).

"Dengan memohon kepada Allah (pada hari ini) tanggal 29 (bulan Ramadan), kapan awal bulan Syawal? Allah Ta'ala memberitahu, Tanggal 5 (April 2024)," tambahnya. Selain itu, dia menyerukan kepada jemaah untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain, terutama dalam hal penetapan Hari Raya Idul Fitri.

Kerukunan antara Sesama

"Jangan menyalahkan orang lain. Kalau memang salah, namun jika benar malah dia yang memperoleh kebenaran, kita justru akan menjaditertuduh," ucapnya. Mbah Benu juga mengajak jemaah Masjid Aolia danmasyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan antara sesama.

"Jaga rukun, persatuan, dan kesatuan dengan siapapun," tambahnya. Postingan ini segera menarik perhatian publik. Banyak netizen yang mengomentari pernyataan Mbah Benu tentang 'berbicara' langsung dengan Tuhan. "Yang lebih mengkhawatirkan adalah pengikutnya. Masih adasaja yang mengikuti," tulis @cairxpress. "Apakah Mbahnya tidak perlu berkonsultasi dengan psikiater?" tulis @anggirospidia.

"Apakah penduduknya sudah mengalami tekanan mental atau apa?" tulis @adhityaibal_. "Sangat mengherankan bahwa pada zaman inimasih ada yang percaya dan mengikuti hal seperti ini," tulis @desihardiyant.

Sebelumnya, jemaah Aolia di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY telah mengejutkan banyak orang karena telah merayakan Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024).

Mereka sudah melaksanakan Salat Idul Fitri dan memulai puasa Ramadhan sejak Kamis, 7 Maret 2024. Jemaah Aolia menetapkan awal Syawal jatuh pada Jumat, 5 April 2024. Keputusan didasarkan keyakinan pimpinan Jemaah Aolia yaitu Mbah Benu atau Raden Ibnu Hajar Sholeh, serta perhitungan kalender yang mereka yakini.

Sementara itu, pemerintah belum menetapkan awal bulan Syawal 1445 H atau Idul Fitri 2024. Kementerian Agama baru akan menggelar rukyatul hilal dan Sidang Isbat pada Selasa, 9 April 2024. Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan Syawal 1445 H pada Rabu, 10 April 2024. Sedangkan Nahdlatul Ulama memprediksi awal bulan Syawal 1445 H jatuh pada hari yang sama, Rabu, 10 April 2024.

Menantu Mbah Benu, Daud, mengungkapkan bahwa jemaah Aolia memang telah merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024) hari itu. Mereka menggelar Salat Id lebih awal dibandingkan dengan umat Muslim lainnya. Semua ini berdasarkan keputusan dari Mbah Benu yang dipercaya memiliki kemampuan Laduni.

"Kami mengikuti semua keputusan Mbah Benu. Beliau lebih tahu," katanya.

Tentang Jemaah Aolia Gunungkidul, mereka dipimpin langsung oleh Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau Mbah Benu. Setelah itu, Mbah Benu diakui sebagai Mursyid atau guru.

Putra ketiga pengasuh Jemaah Aolia, Musa Assiqbillah, mengatakan bahwa jemaah Aolia tersebar di berbagai daerah terutama di Jawa Tengah dan DIY, di mana mereka semua melaksanakan Salat Idul Fitri pada hari yang sama. Dia tidak dapat memberikan jumlah yang pasti karena sangat banyak.

"Jumlahnya sangat banyak. Di Kecamatan Panggang saja ada sekitar 10 titik," katanya kepada iNews.id beberapa waktu lalu. Jemaah Masjid Aolia bukan merupakan organisasi, melainkan mereka menganut aliran Ahlu Sunnah wal Jamaah.

Jemaah Masjid Aolia telah ada sejak tahun 1983. Disebutkan bahwa Mursyid Kyai Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau Mbah Benu menerima ilmu Laduni yang tiba-tiba turun kepada dirinya.

Mbah Benu juga mendapat bimbingan dari Mursyid-mursyid lain seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro yang dimakamkan di Gunung Turgi, dan Sunan Pandanaran di Klaten.

"Beliau pernah mengaji di Pesantren Mbulus dan pesantren di Maron, Purworejo," ujarnya. Dalam ajaran Islam, ilmu dibagi menjadi dua jenis, yaitu ilmu kasbi dan ilmu Laduni. Ilmu kasbi dapat diperoleh manusia melalui usaha seperti belajar, praktik, dan sebagainya.

Sedangkan ilmu Laduni bersifat rahasia dan diberikan langsung oleh Allah ke dalam hati seseorang. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di yogya.inews.id dengan judul " Viral Pernyataan Mbah Benu Imam Masjid Aolia, Mengaku Telepon Tuhan Tentukan Lebaran ", Klik untuk baca: https://yogya.inews.id/berita/viral-pernyataan-mbah-benu-imam-masjid-aolia-mengaku-telepon-tuhan-tentukan-lebaran?_ga=2.146510836.1579118267.1705992746-851077438.1680332012.

Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network