Kanker Mata Yang Kerap Serang Balita, Kenali Gejala Retinablostoma

Kevi Laras
Kanker Mata. (Foto/Ilustrasi : Shutterstock)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Hari Kanker Anak sedunia diperingati setiap 15 Februari. Anak-anak memang bisa memiliki risiko terkena kanker yang terjadi karena faktor genetik.

Memang ada dua faktor penyebab kanker, pertama karena internal seperti keturunan. Sementara faktor lainnya adalah eksternal seperti perubahan hormon, obesitas, kurang berolahraga, kebiasaan merokok, serta paparan radiasi, virus, dan bahan-bahan kimia.

Tapi dari beberapa kanker yang terjadi, ada beberapa yang kerap menyerang anak-anak seperti kanker mata yang disebabkan oleh retinablastoma.

Retinablastoma yang menyerang bola mata pada anak-anak sangat berbahaya apabila tidak diobat dengan cepat dan tepat. Tumor ganas di dalam bola mata yang angka kasusnya lebih banyak bukan karena penyakit yang diturunkan.

Menurut Divisi Mata Anak (Pediatri Oftalmologi) Dept. Ilmu Kesehatan Mata FKUI-RSCM, dr. Julie Dewi Barliana SpM, SubsPOS bahwa retinablastoma menyerang anak-anak usia di bawah lima tahun.

"Terdapat pada anak-anak terutama di bawah usia 5 tahun. Retinablostoma bisa diturunkan atau bisa juga tidak diturunkan, sebanyak 40% kasus terdapat pada kasus yang diturunkan, sementara 60% kasus bersifat tidak diturunkan," ujarnya dalam 'Workshop Bagi tenaga Promosi Kesehatan dalam Rangka Penanggulangan Kanker', Selasa (15/2/2022).

Lebih lanjut dia menyampaikan, gejala yang dialami anak-anak jika mengidap retinablostoma, antara lain mata juling, bola mata berwarna putih/manik mata putih dan mata kucing. Hal tersebut sering dijumpai oleh orang tuapasien.

"Paling awal adalah berupa Mata juling jadi salah satu mata tampak terlihat fokus dan mata sebelahnya tampak tidak fokus, manik mata putih sebagai lingkup dia bisa terdapat pada satu mata atau pada kedua matanya," kata dia.

"Kemudian yang paling sering ditemukan juga mata kucing di mana pada kondisi ruangan agak gelap orang tua bisa melihat mata anaknya itu seperti menyala atau seperti bisa menembus kedalam bola matanya," jelasnya.

Umumnya mata merah pada anak juga dapat dikatakan sebagai gejala dari sakit retinablostoma, namun tidak semua orang memahaminya. dr Julie mengatakan bahwa mata merah bukan hanya karena adanya infeksi tapi juga bisa tanda dari retinablostoma sedang berkembang.

Lalu dalam pengobatannya, dia menegaskan bukan hanya karena terlambat orang tua berkonsultasi ke dokter tapi juga kesalahan diagnosis oleh tenaga kesehatan.


Anak rentan kanker. (Foto : Ist)

"Kemudian dalam kondisi yang lebih lanjut lagi desakan dari dalam bola mata ini akan menonjol keluar. Retinablostoma seringkali didiagnosis terlambat karena bukan saja faktor dari orang tua pasien yang mungkin menunda-nunda konsultasi ke dokter mata, tapi sering kali juga seringkali terjadi salah diagnosis tenaga kesehatan saat melayani pasien ini sebelumnya," sambung Julie. (*)

 

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network