TANYA - JAWAB
1. Anak-anak bisa terkena kanker apa saja?
Secara sederhana, kanker pada anak dibagi atas dua kelompok besar, cair dan padat. Kanker darah (leukemia) adalah contoh dari kanker yang bentuknya cair.
Sementara kanker padat, contohnya kanker otak, kanker bola mata, kanker nasofaring, kanker kelenjar getah bening, kanker hati, kanker ginjal, kanker otot polos, kanker saraf tepi, dan kanker-kanker pada organ tubuh lainnya.
Jadi, kalau diperhatikan, kanker dapat terjadi pada semua organ yang ada di dalam tubuh seorang anak. Satu hal lagi, mengenai istilah stadium. Mendengar kata kanker, masyarakat selanjutnya pasti akan bertanya, “Stadium berapa?”
Stadium adalah istilah yang digunakan hanya untuk kanker padat. Kanker darah tidak ada istilah stadium, tapi risiko, yaitu risiko biasa dan risiko tinggi.
Perlu diketahui juga bahwa kanker pada anak tidak dijumpai pada orang dewasa.Sebaliknya kanker pada orang dewasa tidak dijumpai pada anak. Hal ini terjadi karena sel anak dan dewasa berbeda karakteristiknya.
2. Bagaimana menegakkan diagnosis kanker cair dan padat?
Kanker cair, dalam hal ini leukemia, hanya dapat didiagnosis dengan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang. Leukemia tidak dapat didiagnosis hanya dengan pemeriksaan darah biasa.
Hasil pemeriksaan darah hanya dapat mengarahkan dokter untuk menyebutnya sebagai tersangka leukemia. Tetap harus dilanjutkan dengan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang.
Aspirasi sumsum tulang adalah sebuah prosedur pengambilan darah langsung dari pabriknya, yaitu di tulang pinggang atau tulang di daerah bokong. Anak 2 tahun ke bawah, pengambilan sumsum tulang biasanya dilakukan di tulang yang jaraknya beberapa sentimeter di bawah lutut.
Kanker padat hanya dapat didiagnosis dengan cara dibiopsi. Ada dua cara biopsi, yaitu biopsi aspirasi jarum halus dan biopsi terbuka. Di antara keduanya, dokter paling senang bila anak dilakukan biopsi terbuka karena jaringannya langsung diambil dari tumornya yang sudah dibuka.
Masyarakat yang tidak mengerti sering menolak bila ada keluarganya yang dicurigai kanker diminta untuk biopsi oleh dokter. Alasannya karena takut kankernya akan menyebar.
Hal ini tidak benar. Pada saat dokter melakukan biopsi, tentunya mereka akan mempertimbangkan untuk mengambil jaringan di daerah tumor yang tidak punya potensi untuk menyebar.
Kalau orangtua tidak mengizinkan anaknya untuk dibiopsi, dokter tidak dapat mengobati kankernya. Kanker padat yang tidak diobati akan bertambah besar dan menyebar. Kalau sudah menyebar, kemungkinan untuk sembuhnya akan semakin kecil.
Satu pemeriksaan lagi yang biasanya dilakukan bersamaan dengan aspirasi sumsum tulang atau pada jenis kanker padat tertentu pungsi lumbal.
Prosedur ini tujuannya adalah untuk mengambil cairan dari ruas antara dua tulang punggung guna menilai apakah sel kankernya sudah menyebar ke otak atau belum. Sudah atau belumnya sel kanker menyebar ke otak akan mempengaruhi pengobatan. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait