SERPONG CITY, iNewsSerpong.id – Penyakit jantung menduduki penyebab kematian nomor satu di dunia dan banyak menyerang kelompok usia produktif. Penyakit ini terjadi secara mendadak dan berisiko fatal, tetapi gejalanya tidak khas sehingga sering tidak dihiraukan.
Bila tak mendapatkan penanganan segera dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung hingga menyebabkan kematian. 60–90 menit pertama serangan merupakan Golden hour atau kondisi darurat serangan jantung yang membutuhkan penanganan segera karena otot-otot jantung mulai mati disebabkan tidak mendapatkan suplai darah yang cukup.
“Waktu adalah emas. Semakin cepat pasien dengan serangan jantung mendapatkan penanganan yang tepat, semakin besar kemungkinan untuk mengurangi kerusakan jantung dan menyelamatkan nyawa mereka," ungkap dr Pitono Yap, yang juga menjabat Direktur Bethsaida Hospital, pada Jumat (14/6/2024).
Kecepatan dan Ketepatan
Penanganan serangan jantung memerlukan kecepatan dan ketepatan yang tinggi, Pitono menekankan, itulah pentingnya keberadaan sarana dan prasarana medis yang memadai dalam penanganan kondisi darurat medis ini.
"Teknologi medis yang canggih, tim medis yang handal, serta fasilitas medis yang mendukung dapat membantu dokter dalam membuat diagnosis yang lebih baik, efektif dan efisien,” jelasnya.
Karena itu, usahakan penanganan medis pertama pada pasien tidak melebihi waktu 6 jam, karena pada kurun waktu 6 jam semua bagian jantung dapat mengalami kerusakan secara permanen yang berujung pada gagal jantung.
Tindakan penanganan serangan jantung yang tepat dan cepat akan sangat membantu karena kebanyakan kasus kematian dan henti jantung terjadi ketika golden hour tidak ditangani dengan tepat.
Beberapa fasilitas Kesehatan yang berperan penting dalam hal penanganan serangan jantung adalah Heart Attack Center yang dimulai dari Unit Gawat Darurat (UGD) yang lengkap, Tim Medis yang Terlatih dan Siaga 24/7 dalam penanganan serangan jantung, Fasilitas dan Teknologi Kateterisasi Jantung.
Dan, layanan Ambulans dengan Peralatan Medis Darurat dan dilengkapi dengan sistem informasi atau komunikasi yang efisien untuk memastikan koordinasi yang baik antara tim medis di ambulans dan rumah sakit, sehingga penanganan dapat dipersiapkan sebelum pasien tiba.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait