SAN FRANCISCO, iNewsSerpong.id - Alexandr Wang dikenal sebagai miliarder termuda di dunia yang masuk jajaran orang terkaya di dunia pada usia 25 tahun. Salah satu pendiri perusahaan Scale AI yang berbasis teknologi artificial intellegence (AI) atau kecerdasan buatan ini memantapkan posisinya sebagai orang termuda pada jajaran miliarder dunia 2024.
Mengutip Forbes Middle East, Wang yang kini berusia 27 tahun kembali meraih gelar tersebut setelah perusahaannya mengumpulkan pendanaan 1 miliar dolar AS dengan valuasi 13,8 miliar dolar AS.
Forbes memperkirakan Wang memiliki kekayaan bersih mencapai 2 miliar dolar AS atau setara Rp32,60 triliun berkat kepemilikan 14 persen saham di Scale AI. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari kekayaannya saat pertama kali masuk jajaran miliarder di 2022, di mana perusahaannya baru mengumpulkan pendanaan dengan valuasi 7,3 miliar dolar AS dalam putaran Seri E pada 2021.
Meski usianya dua tahun lebih tua dari saat debut di 2022, Wang masih empat tahun lebih muda dari miliarder termuda kedua di dunia yang merintis usahanya sendiri, Stanley Tang. Tang merupakan pendiri DoorDash yang berusia 31 tahun.
Perjalanan Wang mendirikan Scale AI dimulai pada 2016 setelah memutuskan keluar dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) setelah menjalani pendidikan selama satu tahun. Keputusan yang dilakukan saat berusia 19 tahun itu ternyata sangat tepat karena industri mulai memanfaatkan kekuatan AI untuk pertumbuhan mereka.
Ketertarikannya pada teknologi AI dimulai selama perjalanannya ke China, yang merupakan tanah air leluhurnya. Wang mengaku tertarik mengamati para insinyur paling cemerlang di China yang mendiskusikan potensi AI tanpa membahas aplikasi praktisnya.
Hal ini didukung dengan latar belakang orang tuanya sebagai fisikawan nuklir yang mendorong tekadnya lebih tinggi untuk mengeksplorasi AI.
Wang mampu menciptakan formula kemenangan yang mendorong efisiensi dan mengatasi masalah etika dengan menggunakan potensi clickworker dan mengintegrasikan keterampilan unik disertai algoritme AI canggih. Hal ini yang menjadi kelebihan Scale AI dibanding pesaingnya.
Saat ini, perusahaan tersebut menyediakan tenaga kerja manusia dan sejumlah perangkat lunak untuk tugas-tugas seperti memberi label data yang diperlukan untuk melatih AI bagi mobil self-driving dan model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT.
Scale AI menjadi startup unicorn pada 2019 setelah berhasil mengumpulkan dana Seri C dengan valuasi 1 miliar dolar AS. Setahun kemudian, perusahaan tersebut dinilai 3,5 miliar dolar AS dalam putaran pendanaan Seri D menuju putaran seri E senilai 7,3 miliar dolar AS. Hal ini yang menjadikan Wang sebagai miliarder termuda yang merintis usahanya sendiri.
Adapun suntikan modal terbaru Scale AI berasal dari sejumlah pemodal ventura dan pemain terkemuka di bidang kecerdasan buatan, termasuk perusahaan modal ventura Accel dan Thrive Capital milik miliarder Josh Kushner, serta Nvidia dan divisi investasi pembuat chip Intel dan AMD.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid