HIKMAH JUMAT : Allah Sang Penentu Segalanya

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Segala sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah memiliki sifat mutlak dan tidak ada satu pun yang mampu mengubahnya. (Foto: Ist)

Senada dengan ayat sebelumnya (QS. Az-Zukhruf [43]: 42), pada QS. Al-Qamar [54]: 42, Allah juga menegaskan bahwa Allah lah yang berkuasa penuh dalam menetapkan azab kepada manusia yang mendustakan mukjizat-mukjizat yang telah Allah turunkan.

Oleh karena itu, sebagai manusia yang beriman maka kita harus menyadari bahwa dalam hidup dan kehidupan yang kita jalani, akan terdapat berbagai macam peristiwa sebagai ketetapan dari Allah Ta’ala untuk dijalani oleh kita makhluk-Nya.

Tugas kita sebagai manusia adalah berikhtiar dengan segala potensi yang kita miliki, berusaha dan berdo’a kepada Allah, kemudian menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana firman Allah yang artinya:

“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran [3]: 159).

Berdasarkan ayat ini, tawakal adalah sebuah sikap mental dan spiritual yang mengekspresikan keyakinan sepenuhnya bahwa Allah Ta’ala adalah Sang Pemilik dan Pengatur segala sesuatu di jagat raya ini.

Namun demikian bukan berarti bahwa manusia itu seolah memiliki peran seperti halnya wayang yang diatur oleh dalang dan tidak memiliki kehendak atau keinginan apa pun.

Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dengan segala potensi yang dimilikinya, sehingga kita pasti memiliki keinginan, harapan, atau cita-cita baik untuk kehidupan di dunia ini maupun nanti di akhirat.

Oleh karenanya, Allah Ta’ala memberikan kesempatan kepada manusia untuk mewujudkan kehendaknya melalui berbagai usaha atau ikhtiar yang dapat dilakukannya. Selain ikhtiar, manusia juga diberikan kesempatan untuk memohon kepada Allah dengan cara berdo’a kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian dia akan diberi balasan atas (amalnya) itu dengan balasan yang paling sempurna, bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu).” (QS. An-Najm [53]: 39-42).


Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk mewujudkan kehendaknya melalui berbagai usaha atau ikhtiar yang dapat dilakukannya. (Foto: Ist)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network