Pada hari yang sama, Shell mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri semua usaha patungannya dengan perusahaan energi Rusia Gazprom. Hal itu termasuk berhenti dari fasilitas unggulan Sakhalin II, yang sebagian dimiliki dan dioperasikan oleh Gazprom.
Produsen minyak Norwegia Equinor juga mengatakan akan memulai proses divestasi dari usaha patungannya di Rusia.
Selain itu pada hari Rabu (2/3/2022), raksasa penerbangan Boeing mengatakan telah menangguhkan "operasi besar" di Moskow dan menutup sementara kantornya di Kyiv.
"Kami juga menangguhkan suku cadang, pemeliharaan dan layanan dukungan teknis untuk maskapai Rusia," kata juru bicara Boeing kepada BBC. P
Pembuat pesawat saingan Airbus tidak segera menanggapi permintaan BBC untuk memberikan komentar. Pengumuman itu muncul ketika brand-brand di seluruh dunia menjauhkan diri dari Rusia ketika invasinya ke Ukraina terus berlanjut.
Sebelumnya, Apple juga bergabung dalam daftar perusahaan besar yang menghentikan penjualan produk di Rusia, sebagai reaksi perusahaan atas memanasnya konflik di Ukraina.
Selanjutnya American Express juga mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menghentikan hubungannya dengan bank-bank di Rusia, sejalan dengan sanksi.
Perusahaan kartu kredit itu menggambarkan bisnisnya di Rusia sebagai hal 'kecil', dengan satu mitra yang mengeluarkan kartu dan segelintir lainnya fokus pada perekrutan pedagang.
"Kami akan terus mematuhi semua undang-undang yang relevan saat situasi berkembang," katanya dalam sebuah pernyataan. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait