Pager Hizbullah Meledak: Apa Yang Terjadi?

Dini Listiyani
Bagaimana Pager Hizbullah Bisa Meledak? (Foto: YouTube/Apollo Systems HK)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Bikin geger dunia akibat ledakan pager Hizbullah secara serentak di Lebanon, mengakibatkan banyak korban jiwa dan ribuan orang terluka.

Banyak yang bertanya-tanya bagaimana alat komunikasi yang pernah populer ini bisa meledak.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa agen intelijen Israel, Mossad, mungkin terlibat dalam insiden ini dengan menanam bahan peledak ke dalam pager.

Konflik Lintas Perbatasan

Hizbullah, yang didukung oleh Iran, telah terlibat dalam konflik lintas perbatasan dengan Israel sejak perang Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu.

Dalam upaya untuk menghindari serangan Israel, kelompok ini telah menginstruksikan anggotanya untuk menjauhi telepon seluler dan bergantung pada sistem telekomunikasi mereka sendiri.

Apakah Pager Dapat Diretas?

Menurut laporan Reuters, pager yang meledak adalah model modern. Sumber lain, Press TV Iran, melaporkan bahwa perangkat tersebut memanas sebelum meledak.

Pesan yang dikirim melalui pager biasanya menggunakan frekuensi radio tanpa enkripsi, yang membuatnya rentan terhadap penyadapan.

Hacker dapat memanfaatkan peralatan radio khusus dan software-defined radios (SDRs) untuk menyadap dan mendekode pesan pager secara bersamaan, yang dapat memengaruhi ribuan pengguna di berbagai sektor, termasuk rumah sakit dan pemerintahan.

Meskipun enkripsi dapat menyulitkan penyadapan pesan, masih ada potensi kerentanan. Hacker mungkin dapat mengeksploitasi kelemahan dalam protokol enkripsi atau menggunakan serangan brute-force jika enkripsi yang digunakan lemah.

Seorang mantan agen IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyatakan bahwa perangkat ini mungkin telah dicegat sebelum dikirim dan dimodifikasi dengan bahan peledak.

"Melihat rekaman video, tampaknya ledakan itu jauh lebih kuat daripada yang dihasilkan oleh chip komputasi biasa," ujarnya, menambahkan bahwa perangkat lunak juga dapat dipasang untuk meledak dengan pesan pemicu.

Paul Christensen, seorang pakar keamanan baterai ion litium dari Universitas Newcastle, mengatakan bahwa tingkat kerusakan akibat ledakan pager tampaknya tidak sebanding dengan kasus kegagalan baterai yang dikenal sebelumnya.

"Kita membicarakan baterai yang relatif kecil yang terbakar. Ini bukan ledakan fatal. Saya perlu tahu lebih banyak tentang kepadatan energi baterai, tetapi intuitif saya mengatakan bahwa ini sangat tidak mungkin," jelasnya. (*)

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network