TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Ergonomi adalah bidang keahlian yang krusial dalam menciptakan produk dan lingkungan kerja yang nyaman bagi penggunanya.
Hal ini diungkapkan oleh pakar ergonomi dari Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), Dr. Lamto Widodo, S.T., M.T., IPM, dalam workshop bertema "Implementasi IoT untuk Mendukung Implementasi Ergonomi di Tempat Kerja".
Workshop yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HIMATIN) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Buddhi Dharma (UBD) Tangerang ini diikuti oleh hampir 200 mahasiswa dari berbagai program studi di FST-UBD.
Jadi Perhatian Serius
Dalam beberapa tahun terakhir, Lamto Widodo menyatakan bahwa ergonomi telah menjadi perhatian serius dari Kementerian Tenaga Kerja, sebagaimana tercermin dalam Permenaker No. 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Lingkungan Kerja.
Permenaker tersebut mencakup beberapa hal baru terkait syarat K3, di antaranya faktor ergonomi. Faktor ergonomi dapat mempengaruhi aktivitas tenaga kerja dan dipicu oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja, yang mencakup cara kerja, posisi kerja, alat kerja, dan beban angkat.
Sebelumnya, faktor ergonomi tidak dicantumkan dalam peraturan yang telah dicabut oleh Permenaker No. 5 tahun 2018.
Dalam lampiran peraturan tersebut, dijelaskan bahwa faktor ergonomi meliputi pengumpulan data antropometri pekerja, desain tata letak tempat kerja, penanganan manual di tempat kerja, dan penilaian batas angkat yang aman.
Dr. Lamto Widodo, S.T., M.T., IPM, menerima plakat penghargaan pada Workshop Ergonomi (kiri). (Foto: Ist)
Pembahasan ergonomi juga telah distandarkan melalui SNI 9011:2021, yang mengatur tentang Pengukuran dan Evaluasi Potensi Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja.
SNI ini menetapkan metode identifikasi keluhan Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) pada pekerja dan menentukan area kerja yang perlu dievaluasi.
Jika faktor ergonomi diperhatikan dan diimplementasikan dengan melibatkan Internet of Things (IoT) di industri, penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja dapat diidentifikasi lebih cepat, mudah, dan akurat.
Hal ini akan membantu perusahaan menekan risiko kerja bagi karyawan dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja. “Itulah esensi implementasi IoT pada sektor ergonomi di tempat kerja,” ujar Dr. Lamto.
Sementara itu, Dekan FST-UBD, Dr. Yakub, S.Kom., M.Kom., M.M., berharap agar workshop ini dapat menghasilkan temuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri.
Acara dipandu oleh Dr. Abidin, S.T., M.Si., yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknik Industri FST-UBD. (*)
Peserta Workshop Ergonomi diikuti sekitar 200 mahasiswa dari berbagai program studi di FST-UBD. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait