Ironis Minyak Goreng Langka, Kemana 5 Produsen Minyak Goreng Terbesar Di Indonesia

Anggie Ariesta
Dipertanyakan peran 5 produsen minyak goreng terbesar Indonesia. (Foto: Okezone.com/Avirista)

Musim Mas Group sudah menyalurkan minyak goreng murah sejak 22 Januari 2022 di sejumlah daerah antara lain Kabupaten Pelalawan (Provinsi Riau), Kabupaten Pasaman Barat (Provinsi Sumatera Barat), Kabupaten Musi Banyuasin (Provinsi Sumatera Selatan).

Kabupaten Kotawaringin Timur (Provinsi Kalimantan Tengah), Jabodetabek, Jawa, Bali, dan Sulawesi. Sampai Maret 2022, Musim Mas Group akan menyalurkan minyak goreng murah sebanyak 13.038 juta liter.

Anak usaha Musim Mas yang telah melakukan penyaluran diantaranya PT Musim Mas, PT Sukajadi Sawit Mekar, PT Maju Aneka Sawit, PT Globalindo Alam Perkasa, PT Indokarya Internusa, PT Intibenua Perkasatama, PT Mikie Oleo Nabati, PT Wira Inno Mas , PT Agro Makmur Raya dan PT Megasurya Mas.

4. Royal Golden Eagle

Pendiri Royal Golden Eagle International adalah konglomerat sawit Sukanto Tanoto, salah satu orang terkaya di Indonesia. Royal Golden Eagle (RGE) merupakan produsen minyak goreng di Indonesia dengan merek Camar dan Harumas.

Perusahaan tersebut diketahui memiliki 30 perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau, Jambi, hingga Sumatera Utara dengan total luas mencapai 100 ribu hektar. Konglomerasi bisnis RGE, bergerak di berbagai industri termasuk perkebunan Kelapa Sawit (Asian Agri dan Apical).

Asian Agri dalam laman web resminya mengatakan bahwa perusahaan memiliki 30 perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Utara seluas 100.000 hektar.

Sedangkan situs resmi Apical mencatat perusahaan memiliki 6 kilang pemurnian, 3 pabrik biodiesel, satu pabrik pengolahan inti sawit dan satu pabrik oleokimia. Perusahaan memproduksi margarin, turunan lemak hingga biodiesel.

5. Sinarmas Group

Sinarmas Group yang diwakili PT Sinar Mas Agro Resources and Tech Tbk (SMAR) berkontribusi sebesar 55,19 juta liter untuk mendistribusikan minyak goreng ke domestik. Adapun produk milik SMAR dipasarkan dengan merek dagang Filma, Mitra, Kunci Mas, dan Palmvita.

Diketahui, SMAR mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 2,83 triliun pada 2021, naik 84 persen yoy dari Rp 1,54 triliun pada 2020. SMAR mencatat rekor kinerja di tahun 2021 didukung oleh terus menguatnya harga pasar CPO dan industri sawit yang kondusif.

Adapun SMAR membukukan pendapatan Rp 57 triliun pada 2021, naik 41 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp40,43 triliun. Pendapatan juga ditopang dari penguatan harga CPO global. (*)

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network