Awal Ramadan 2022 Berpotensi Berbeda, Umat Diminta Tenggang Rasa

Widya Michella Nur Syahid
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan (tangkapan layar)

JAKARTA, iNews.Serpong.id - Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 2022 jatuh pada 2 April 2022. Penetapan ini berpotensi berbeda dengan Nahdlatul Ulama serta pemerintah.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan meminta perbedaan tidak dijadikan bahan saling mengejek atau melecehkan. Amirsyah meminta perbedaan seyogyanya membuat umat muslim di Indonesia saling bertenggang rasa, toleran, dan tasamuh atau saling menghormati. 

"Yang penting kita minta dalam perbedaan jika terjadi, harus menimbulkan rasa tenggang rasa, sikap yang toleran, tasamuh sehingga jangan muncul sikap yang melecehkan apalagi mengejek sampai terjadi fitnah," kata Amirsyah dalam diskusi FMB9 yang disiarkan secara daring, Senin (28/03/2022).

Amirsyah mengatakan, dalam penetapan awal bulan Ramadan memang dapat dilakukan dengan dua cara, pendekatan hisab ada pendekatan ruqyah. Kedua metode tersebut menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kajian-kajian ilmiah.

"Sebenarnya hisab dan ruqyah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan karena itu saling mengonfirmasi sehingga mendekatkan kepada 1 Ramadhan, itu pasti," ujar Amirsyah. (*)

Editor : Burhan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network