BOGOR, iNewsSerpong.id – Utang pemerintah tembus Rp9.138,05 triliun per akhir Juni 2025. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai masih aman.
Ia menegaskan bahwa angka tersebut masih berada dalam batas aman, sehingga tidak perlu dijadikan sentimen negatif terhadap perekonomian nasional.
Purbaya menjelaskan bahwa indikator utama risiko utang bukan nominalnya, melainkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Jangan Lihat Nominalnya
“Kalau mau tahu utang itu berisiko atau tidak, jangan dilihat dari nominalnya, tapi dibandingkan dengan ekonominya. Sekarang rasio utang kita masih di bawah 39 persen dari PDB, artinya masih aman,” ujar Purbaya dalam sesi media gathering daring, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, rasio utang Indonesia jauh di bawah batas kriteria Maastricht Treaty (60%) serta lebih rendah dibandingkan banyak negara maju.
“Banyak negara rasio utangnya di atas 80 persen. Amerika 100 persen lebih, Jepang bahkan 250 persen. Jadi dengan standar internasional, kita masih aman,” jelasnya.
Tidak Perlu Ciptakan Sentimen Negatif
Purbaya meminta masyarakat untuk tidak menjadikan isu utang sebagai bahan menakut-nakuti publik.
“Utang itu jangan dipakai untuk menciptakan sentimen negatif ke ekonomi kita. Secara nasional dan internasional, posisi kita masih aman dan terkendali,” katanya.
Meski demikian, ia menegaskan pemerintah tetap berkomitmen mengendalikan penerbitan utang dan meningkatkan efisiensi belanja negara.
“Ke depan, kita akan kontrol belanja supaya lebih efisien. Saya akan potong program yang tidak produktif, bukan yang penting untuk rakyat,” pungkasnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
