Cahaya yang Menerangi Peradaban
Dalam ajaran Islam, pendidikan tidak hanya penting — ia adalah landasan seluruh peradaban. Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW bukan perintah shalat, zakat, atau puasa.
Wahyu pertama adalah satu kata penuh makna: “Iqra” — Bacalah.
Ini pesan kuat bahwa semua ibadah, amal kebaikan, dan pembangunan masyarakat berawal dari ilmu.
Sejarah Islam mencatat kejayaan peradaban yang ditopang oleh tokoh-tokoh besar: Ibnu Sina, Al-Khwarizmi, Al-Farabi, Imam Syafi’i, dan sederet ilmuwan lainnya. Mereka lahir dari tradisi pendidikan yang kuat. Mereka membuktikan bahwa bangsa yang mencintai ilmu akan memimpin dunia.
Dalam ajaran Islam, menuntut ilmu diwajibkan sepanjang hidup. Tidak ada batas usia, tidak ada kata terlambat. Rasulullah SAW bersabda “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” — HR. Ibnu Majah
Ilmu yang bermanfaat bahkan menjadi amal jariyah: pahalanya terus mengalir meski sang pemilik ilmu telah tiada. Karena itu, Islam mengajarkan bahwa ilmu adalah cahaya, dan bangsa tanpa cahaya akan hidup dalam kegelapan.
Kata orang bijak: "Jika ingin melihat wajah bangsa hari ini, lihatlah para pemimpinnya. Jika ingin melihat wajah bangsa 20 tahun ke depan, lihatlah pendidikannya".
Semoga komitmen besar pemerintah, ditambah semangat para guru dan dukungan seluruh masyarakat, bisa membuka jalan bagi kebangkitan Indonesia.
Ingat, tanpa pendidikan, kita akan hidup dalam kegelapan. (*)
Guru adalah inti kebangkitan bangsa. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
