JAKARTA, iNewsSerpong.id - Aktivitas mudik Lebaran selalu berulang setiap tahu, namun bagi perantau mudik tersebut merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu. Puluhan juta penduduk Jabodetabek tahun ini diperkirakan pulang kampung, baik dengan perjalanan darat, udara, maupun laut.
Namun, pemudik pasti selalu menemui kendala dengan melonjaknya harga tiket moda transportasi yang akan ditumpangi ke kampung halaman. Baik moda transportasi darat, laut, dan udara, semuanya otomatis mengalami peningkatan harga tiket. Salah satunya harga tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP).
Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen membeberkan alasan adanya kenaikan harga tiket bus setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri. "Harga kenaikan tiket itu tuslah. Setiap angkutan Lebaran itu ada namanya tuslah," kata Revi kepada MNC Portal, Minggu (17/4/2022).
Apa itu tuslah? Revi menjelaskan, saat arus mudik armada PO Bus fokus mengangkut penumpang dari Jakarta ke daerah masing-masing pemudik. Hal itu dikarenakan dari daerah terjadi penurunan, bahkan kekosongan penumpang.
Tuslah itulah yang dijadikan biaya penutup operasional bus saat melakukan perjalanan dari daerah kembali ke Jakarta, untuk mengangkut kembali pemudik dari Jakarta.
"Armadanya ini kan terbatas, makanya dari pada di daerah enggak jalan (tidak beroperasi) ya dikembalikan lagi kendaraannya ke Jakarta, supaya bisa mengangkut penumpang lagi," ungkapnya.
Namun tuslah/surcharge tidak sembarangan diputuskan sepihak oleh pengelola angkutan. Tuslah diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan.(*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 18 April 2022 - 03:23 WIB oleh Nur Khabibi dengan judul "Mengapa Harga Tiket Angkutan Selalu Naik saat Mudik Lebaran, Begini Penjelasannya". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://metro.sindonews.com/read/746057/170/mengapa-harga-tiket-angkutan-selalu-naik-saat-mudik-lebaran-begini-penjelasannya-1650222251
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait