Metode yang digunakan PP Muhammadiyah dalam menentukan Idul Fitri 2022 dengan menggunakan hisab wujudul hilal atau perhitungan astronomis.
Dalam model ini, terdapat tiga syarat kriteria, yaitu terjadi ijtimak (konjungsi), ijtimak itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan saat terbenamnya matahari piringan atas bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud).
Berdasarkan maklumat itu disebutkan, hasil perhitungan ijtimak menjelang bulan Syawal jatuh pada 30 Ramadan 1443 H atau bertepatan dengan Minggu, 1 Mei 2022. Tepatnya pada pukul 03.31 WIB.
Lalu, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta telah mencapai 4 derajat. Dengan demikian, hilal sudah dapat terlihat dan memenuhi kriteria kedua.
Selanjutnya, kriteria ketiga penentuan awal bulan menurut metode hisab wujudul hilal juga terpenuhi.
"Di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan berada di atas ufuk," tulis Maklumat yang diterbitkan 3 Februari 2022 lalu.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait