JAKARTA, iNewsSerpong.id - Bagi yang ingin menghidupkan malam 10 Hari terakhir Ramadhan, berikut tata cara sholat sunnah Lailatul Qadar dan niatnya.
Sholat sunnah ini bukanlah bid'ah yang mengada-ngada karena umat Islam diperintahkan menghidupkan ibadah pada malam Lailatul Qadar. Seperti diketahui, Lailatul Qadar adalah malam yang fadilahnya menyamai ibadah 83 tahun lebih (1000 bulan).
Imam An-Nawawi dalam Kitab Riyadush Salihin menulis suatu bab khusus tentang keutamaan beribadah pada malam Lailatul Qadar. Beliau menyampaikan satu hadis yang cukup masyhur:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa beribadah (sholat malam) pada Lailatul Qadar, karena iman dan mengharapkan pahala, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Al-Bukhari dan Muslim) Dilansir dari NU Online, Syekh Ismail Haqqi bin Musthafa al-Khalwati dalam Kitab Khazinatul Asrar menyebutkan tentang tata cara sholat Lailatul Qadar.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ صَلَّى فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ مَرَّةً وَالْاِخْلَاصِ سَبْعَ مَرَّاتٍ فَاِذَا سَلَّمَ يَقُوْلُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ اِلَيْهِ سَبْعِيْنَ مَرَّةً فَلاَ يَقُوْمُ مِنْ مَقَامِهِ حَتَّى يَغْفِرُ اللهُ لَهَ وَلِأَبَوَيْهِ وَيَبْعَثُ اللهُ تَعَالَى مَلاَئِكَةً اِلَى الْجِنَانِ يَغْرِسُوْنَ لَهُ الْأَشْجَارَ وَيَبْنُوْنَ الْقُصُوْرَ وَيَجْرُوْنَ الْأَنْهَارَ وَلَا يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى يَرَى ذَلِكَ كُلَّهُ
Artinya: "Dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma, dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah bersabda: Barang siapa melakukan sholat dua rakaat ketika Lailatul Qadar, dalam setiap rakaat membaca surat Al-Fatihah 1 kali, dan Surat Al-Ikhlas 7 kali, setelah salam membaca istighfar 70 kali, maka ia tidak berdiri dari tempatnya sampai Allah mengampuni dosa-dosanya, dan dosa kedua orang tuanya. Allah akan mengutus malaikat untuk ke surga, menanam pohon untuknya dalam surga, membangunkan istana, dan mengalirkan sungai (dalam surga untuknya). Dan ia tidak akan mati sampai bisa melihat semua itu." (Syekh Ismail Haqqi, Khazinatul Asrar Jalilatul Adzkar, h. 45).
Kemudian Syekh Ismail Haqqi mengutip pendapat Imam Abul Laits terkait sholat Lailatul Qadar. "Berkata Imam Abul Laits rahimahullah, paling sedikitnya jumlah Lailatul Qadar adalah 2 rakaat, paling banyaknya 1000 rakaat, dan yang sedang-sedang 100 rakaat. Paling ringannya bacaan setelah membaca Surat Al-Fatihah pada setiap rakaat, yaitu membaca Surat Al-Qadr 1 kali, Surat Al-Ikhlas 3 kali, dan melakukan salam setiap selesai dua rakaat. Membaca shalawat pada Nabi Muhammad setelah salam, kemudian berdiri sampai ia menyempurnakan rakaat yang dikehendaki; bisa seratus, atau lebih sedikit dan lebih banyak." (Tafsir Ruhil Bayan, juz 10, h. 372)
Hadis di atas sudah menyebutkan tata cara mengerjakan sholat sunnah ketika Lailatul Qadar. Hanya saja, tidak menyebutkan secara khusus niat sholat tersebut. Sehingga niatnya bisa diarahkan kepada sholat sunnah, yaitu sholat sunnah mutlak atau sunnah hajat.
Keterangan dari Syekh Abdul Hamid al-Qudsi bisa menjadi jalan tengah demi menghindari perbedaan pendapat para ulama fiqih terkait sholat Lailatul Qadar. Berikut Tata Cara Sholat Sunnah Lailatul Qadar:
1. Berniat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Usholli Sunnata Lailatil Qadri Rak'ataini Lillahi Ta'aala. Artinya: "Saya niat sholat sunnah Lailatul Qadar dua rakaat karena Allah Ta'ala." Bisa juga menggantinya dengan niat sholat sunnah mutlak dengan lafaz berikut
: أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushollii Sunnatan Rak'ataini Lillaahi Ta'aala. Artinya: "Saya niat sholat sunnah dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Setiap rakaat membaca Surat Al-Fatihah. Kemudian membaca Surat Al-Qadr 1 kali, Surat Al-Ikhlas 3 kali atau 7 kali,
3. Setelah salam membaca istighfar 70 kali dan Sholawat kepada Baginda Nabi. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait