JAKARTA, iNews.id - Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan bahwa setiap orang bisa menjadi guru, dan setiap rumah bisa menjadi sekolah. Itu artinya pendidikan dapat dilakukan dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun.
Hal ini disampaikan Ketua DPR Puan Maharani dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2022.
Di momen Hardiknas yang tepat jatuh pada hari ini, Puan menyampaikan harapan agar pendidikan Indonesia bisa semakin maju.
Ia menilai kunci majunya pendidikan tak hanya ada pada pemerintah, guru atau pun siswa didik, namun seluruh elemen bangsa.
Hal ini sesuai semangat yang digaungkan bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.
"Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan bahwa setiap orang bisa menjadi guru, dan setiap rumah bisa menjadi sekolah. Itu artinya pendidikan dapat dilakukan dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun," kata Puan, Senin (2/4/2022).
Puan mencontohkan, orangtua di rumah juga bisa berperan mengajarkan anaknya. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, dimana sekolah dapat digelar secara daring, maka peran orangtua sangat penting bagi perkembangan setiap anak.
"Harus diingat bahwa guru pertama anak adalah oleh orangtuanya," kata Puan.
Meski demikian, Puan menegaskan peran pemerintah tetap sangat penting
guna mendorong pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia.
Ia pun mengapresiasi sejumlah program pemerintah yang bisa berperan penting dalam pemerataan akses pendidikan. Salah satunya adalah program Kartu Indonesia Pintar yang memberikan kesempatan bagi siswa tidak mampu untuk menyelesaikan pendidikannya sampai ke tingkat perguruan tinggi.
"Saya berharap melalui KIP ini semua generasi muda punya kesempatan yang sama dalam dunia pendidikan. KIP ini wujud kehadiran negara dalam pengembangan SDM Indonesia. Saya tidak ingin ada anak Indonesia yang tidak bisa menempuh pendidikan tinggi karena masalah biaya," katanya.
Ketua DPP PDI-P ini kembali menekankan, pendidikan amat penting bagi Indonesia untuk menuju negara maju. Apalagi Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi, dimana mayoritas penduduknya berusia produktif.
Akses terhadap pendidikan menjadi penting untuk bisa mencetak tenaga kerja yang berkualitas.
“Kita memiliki sekitar 270 juta penduduk, terbesar ke-4 di dunia. Mayoritas generasi muda yang sering disebut bonus demografi. Ini kesempatan luar biasa untuk Indonesia karena kemajuan bangsa tergantung kemajuan manusianya,” kata perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR ini.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait