Allah SWT memerintahkan agar kita menolak keburukan dengan cara yang lebih baik. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Tolaklah (keburukan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS. Fushilat: 34 – 35).
Salah satu dampak buruk dari kemarahan adalah timbulnya kebencian dalam hati kepada seseorang. Akibat dari kebencian ini adalah dapat menghilangkan rasa adil dari seseorang kepada orang yang dibencinya.
Allah SWT mengingatkan hal ini dalam Al-Qur’an yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu para penegak keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu golongan mendorongmu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena keadilan itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8).
Hanya orang kuatlah yang mampu menahan beratnya amarah. Sebagaimana sabda Nabi SAW: “Orang kuat itu bukanlah orang yang pandai berkelahi, tetapi orang kuat itu ialah orang yang dapat menahan amarahnya ketika sedang marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Allah SWT menyebut orang yang senantiasa mampu menahan amarahnya sebagai orang yang memiliki karakter orang bertaqwa. Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 134, Allah SWT berfirman:
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik dalam keadaan lapang maupun sempit, serta orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Menahan marah merupakan akhlak terpuji yang diperintah dan dicontohkan oleh Nabi SAW. Balasan bagi orang yang mampu menahan amarah disampaikan oleh Nabi SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah. Nabi SAW bersabda:
“Siapa saja yang menahan marah, padahal dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di atas kepala para makhluk hingga dipilihkan baginya bidadari yang dia sukai.”
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
