get app
inews
Aa Read Next : Kapasitas 30.000 Unit per Tahun, Indonesia Basis Produksi Mobil Listrik GAC Aion di Asia Tenggara

8 Anggota Tubuh Hewan Termahal Di Dunia, Capai Miliaran Rupiah

Rabu, 06 Juli 2022 | 11:30 WIB
header img
Anggota tubuh hewan termahal di dunia-Sisik Trenggiling (Foto: Antara)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Anggota tubuh hewan termahal di dunia berikut begitu banyak diburu. Bagaimana tidak? Hanya dari satu organ, seseorang bisa memperoleh keuntungan hingga miliaran rupiah.

Mahalnya harga anggota tubuh hewan ini disebabkan karena manfaat yang terkandung di dalamnya yang tidak didapatkan pada organ tubuh hewan lainnya.

Lantas, apa saja anggota tubuh hewan termahal? Simak daftarnya berikut ini yang dikutip iNews.id dari laman The Richest (5/7/2022).

Anggota tubuh hewan termahal di dunia

1.Kandung kemih ikan Totaoboa - USD250 ribu (Rp3,7 miliar)

Kandung kemih ikan Totaoboa diyakini kaya akan kolagen sehingga mampu mengencangkan kulit. Selain bermanfaat untuk perawatan kecantikan, organ ikan ini juga dapat meredakan nyeri sendi dan beberapa masalah tulang lainnya.

Dengan segala manfaat tersebut, kandung kemih ikan totaoboa dibanderol dengan harga USD250 ribu atau sekitar Rp3,7 miliar per organ.

Namun karena sering disalahgunakan oleh masyarakat Meksiko sebagai pengangkut kokain, ikan Totaoboa berada di bawah pengawasan ketat setiap saat dan menjadi begitu langka.

Meskipun demikian, ikan ini memang tergolong ke dalam jenis fauna yang hampir punah.

2. Kantung empedu beruang - USD220 ribu (Rp3,2 miliar)

Kantung empedu beruang diyakini akan menjadi obat mujarab di masa depan. Para ilmuwan bahkan telah melakukan berbagai percobaan terhadap kantung empedu beruang ini untuk pengobatan.

Menurut para ilmuwan, beruang yang melakukan hibernasi 3-8 bulan per tahun memungkinkan cairan kantung empedu untuk mengkonsentrasikan Ursodeoxyholic dalam jumlah tinggi.

Proses inilah yang sangat berharga bagi dunia ilmiah dan membuat organ beruang tersebut memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Sebagai informasi, kantung empedu beruang dibanderol dengan harga USD220 ribu atau sekitar Rp3,2 miliar per setengah kilogram. Namun sayangnya, kantung empedu beruang begitu langka ditemukan.

3.Bisa ular - USD215 ribu (Rp3,2 miliar)

Meskipun dikenal berbahaya, bisa ular ternyata memiliki manfaat untuk mengobati semua jenis kanker. Pasalnya, dalam bisa ular terdapat kandungan toksisitas dan crotoxin yang merupakan campuran berharga dalam melawan kanker.

Namun demikian, proses mengekstrak bisa ular dibutuhkan peralatan yang sangat mahal dan ilmuwan yang sangat terampil. Dengan alasan tersebut, bisa ular memiliki nilai jual yang sangat tinggi, yakni USD215 ribu atau sekitar Rp3,2 miliar per liter.

4. Tanduk badak - USD85 ribu (Rp1,2 miliar)

Di Korea Selatan, tanduk badak digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan obat. Sedangkan di Vietnam, tanduk badak digunakan sebagai pajangan untuk menunjukkan status sosial seseorang di kalangan masyarakat.

Dengan banyaknya badak yang diburu, tanduk hewan tersebut begitu langka ditemukan.

Namun karena banyaknya manfaat yang ada di dalamnya, tanduk badak dibanderol dengan harga USD85 ribu atau sekitar Rp1,2 miliar per kilogram.

5. Kulit beruang kutub - USD10 ribu (Rp149,9 juta)

Kulit beruang kutub biasanya digunakan untuk mantel bagi kalangan masyarakat kelas menengah ke atas. 
Organ tubuh hewan ini dibanderol dengan harga USD10 ribu atau sekitar Rp149,9 juta.

Namun karena sudah hampir punah, menggunakan kulit beruang kutub sebagai mantel ini merupakan tindakan ilegal.
Terlebih, isu pemanasan global membuat banyak orang khawatir dengan punahnya hewan ini.

6. Sisik trenggiling - USD3 ribu (Rp44,9 juta)

Sisik trenggiling yang digunakan untuk tujuan pengobatan, dapat berharga sekitar USD3 ribu atau sekitar Rp44,9 juta per kilogram.
 
Tak hanya dikenal memiliki khasiat kesehatan, sisik trenggiling bahkan kerap diolah menjadi sebuah hidangan di Vietnam dan Kamboja.

Namun karena termasuk ke dalam hewan yang hampir punah, perburuan trenggiling sekarang menjadi tindakan yang ilegal.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut