Villa Epecuen, Argentina
Villa Epecuen di Argentina ini merupakan sebuah desa wisata di sepanjang pantai Lago Epecuen, sebuah danau garam sekitar 600 kilometer barat daya Buenos Aires, Argentina. Pada tahun 1970-an, populasi kota mencapai puncaknya dengan lebih dari 5.000 orang. Pada masanya, ada 300 bisnis berkembang di sana, termasuk hotel, hostel, spa, toko, dan museum.
Namun, pada 1985, sejumlah besar air menerobos bendungan dan menggenangi sebagian besar kota. Kemudian di tahun 1993, banjir kembali menggenangi kota hingga setinggi 10 meter. Setelah itu, 25 tahun kemudian, pada 2009, air mulai surut dan Villa Epecuen mulai muncul kembali ke permukaan. Para penduduk tidak ada yang kembali ke sana kecuali Pablo Novak yang menjadi satu-satunya penduduk di kota itu.
Tomioka, Jepang
Di urutan berikutnya ada Tomioka di Jepang. Akibat gempa dan tsunami di 2011, pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di sekirar kota itu hancur dan menyebabkan kontaminasi nuklir tingkat tinggi, sehingga memaksa evakuasi ratusan ribu penduduk.
Naoto Matsumura adalah satu-satunya penghuni kota. Dia hidup tanpa air atau listrik yang mengalir. Dia diketahui sempat melarikan diri bersama ribuan orang lainnya, tetapi dia kembali untuk merawat tanah, hewan terlantar, dan pemakaman lokal.
Cass, New Zealand
Terakhir ada Cass, di New Zealand. Cass merupakan sebuah wilayah di Distrik Selwyn Canterbury di Pulau Selatan New Zealand. Ini adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia dengan jumlah populasi satu orang. Dia adalah Barrie Drummond yang ditawari pekerjaan di Cass dan tidak mengira bahwa dia akan bertahan di tempat itu meski dia hanya satu-satunya penduduk di kota. (*)
Editor : Syahrir Rasyid