8 Kota Tersepi di Indonesia, Tertarik untuk Tinggal?

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Inilah sederet kota tersepi di Indonesia yang perlu diketahui. Daftar berikut didapatkan berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per Juni 2021.

Dalam menentukan predikat kota tersepi, BPS melakukan perhitungan yang melibatkan luas wilayah dan jumlah penduduk. Hasilnya, kota tersepi di negeri ini didominasi dari Pulau Sumatera.

Baca Juga

7 Kota Di Dunia Yang Hanya Dihuni Satu Orang Penduduk

Adapun 8 kota tersepi di Indonesia adalah sebagai berikut.

Kota tersepi di Indonesia

1.Kota Subulussalam, Aceh

Kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini menempati posisi pertama sebagai kota tersepi di Indonesia. Tercatat hanya sebanyak 93.710 jiwa menghuni kota ini.

Dengan jumlah penduduk yang cukup sedikit, luas kota justru mencapai 1.391 kilometer persegi. Oleh sebab itu, rata-rata kepadatan penduduknya hanya mencapai 67 jiwa per kilometer persegi.

2.Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara

Kota Tidore Kepulauan menduduki posisi ke-2 sebagai kota terluas di Indonesia. Luas wilayah kota ini bahkan mencapai 1.646 kilometer persegi.

Namun dengan luas wilayah tersebut, Kota Tidore Kepulauan hanya dihuni oleh 115.406 jiwa. Dengan demikian, rata-rata kepadatan penduduknya hanya mencapai 70 jiwa per kilometer persegi.

3.Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Palangka Raya merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Tengah. Meskipun menjadi ibukota provinsi, kota ini justru tergolong sepi penduduk.

Pasalnya, Kota Palangka Raya yang luas wilayahnya 2.400 kilometer persegi ini hanya dihuni oleh 286.704 jiwa. Sehingga, rata-rata kepadatan penduduknya hanya mencapai 199 jiwa per kilometer persegi.

4.Kota Dumai, Riau

Kota Dumai yang ada di Provinsi Riau dinobatkan sebagai kota terluas ke-3 di Indonesia. Kota ini tercatat memiliki luas wilayah mencapai 1.623 kilometer persegi.

Namun dengan luas wilayah tersebut, Kota Dumai justru hanya dihuni oleh 323.090 jiwa. Sehingga, rata-rata kepadatan penduduknya hanya mencapai 199 jiwa per kilometer persegi.

5.Kota Pagaralam, Sumatera Selatan

Kota Pagaralam berjarak 298 km dari kota Palembang dan berada 60 km di sebelah barat daya Kabupaten Lahat. Kota ini juga menjadi kota tersepi karena hanya dihuni oleh 147.537 jiwa.

Dengan jumlah penduduk yang tak seberapa tersebut, luas kota ini justru mencapai 634 kilometer persegi. Dengan demikian, kepadatan penduduk Kota Pagaralam hanya mencapai 233 jiwa per kilometer persegi.

6.Kota Sungai Penuh, Jambi

Kota di Provinsi Jambi ini memiliki luas wilayah mencapai 392 kilometer persegi. Dengan wilayah yang cukup luas, Kota Sungai Penuh hanya dihuni oleh 97.190 jiwa.

Dengan demikian, kepadatan penduduk di Kota Sungai penuh hanya 248 jiwa per kilometer persegi. Di kota tersebut, karenanya, masih banyak hamparan sawah dan lahan kosong ditemukan di kota ini.

7.Kota Sabang, Aceh

Kota Sabang berada di Pulau Weh yang terletak di ujung Pulau Sumatra atau ujung paling barat Indonesia. Kota ini terkenal dengan titik 0 kilometernya yang menjadi titik acuan atau penanda dalam menentukan jarak dari suatu kota ke kota lain di Indonesia.

Menjadi kota paling ujung di bagian barat negeri ini, Kota Sabang justru sepi penduduk. Pasalnya, kota yang memiliki luas wilayah 153 kilometer persegi ini hanya dihuni oleh 42.559 jiwa, sehingga kota ini hanya memiliki kepadatan penduduk sebesar 278 jiwa per kilometer persegi.

8.Kota Sawahlunto, Sumatera Barat

Kota Sawahlunto di Sumatera Barat menambah daftar panjang kota tersepi di Indonesia. Kota ini berada di sebelah timur laut kota Padang dan dikelilingi oleh tiga kabupaten di Sumatera Barat, yaitu kabupaten Tanah Datar, kabupaten Solok, dan kabupaten Sijunjung.

Dengan luas kotanya yang mencapai 232 kilometer persegi, kota ini hanya dihuni oleh 66.962 jiwa. Oleh sebab itu, rata-rata kepadatan penduduknya hanya mencapai 289 jiwa per kilometer persegi.  

 Nah, itulah 8 kota tersepi di Indonesia yang telah kamu ketahui, Karena tidak memiliki banyak penduduk, tentu saja kondisi kota-kota tersebut masih begitu asri.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid