get app
inews
Aa Text
Read Next : 17 WNI Korban TPPO di Myanmar Dipulangkan ke Indonesia

Bentrok dengan Milisi Anti-Junta,  Militer Myanmar Gunakan Penduduk Sebagai Tameng Hidup

Jum'at, 05 November 2021 | 13:48 WIB
header img
Warga sipil Myanmar yang dijadikan perisai hidup oleh pasukan pemerintah. FOTO/Radio Free Asia

Banyar mengatakan bahwa militer memiliki perkemahan di sebuah bukit di sebelah barat desa Shwe Pyay Aye, di mana tentara telah menembakkan senjata berat hampir setiap hari. Ia menduga para tahanan sipil itu mungkin dibawa ke sana.

Penduduk kota Pekhon mengatakan kepada Radio Free Asia, bahwa militer dan kelompok bersenjata Karenni telah berulang kali bentrok di daerah itu sejak 26 Oktober. Mereka mengatakan, lebih dari 400 penduduk Ka-the sejak itu telah meninggalkan desa dan bahwa 19 pria di foto itu termasuk di antara mereka.

Seorang warga yang anggota keluarganya hilang mengatakan kepada Radio Free Asia, bahwa dia baru mengetahui bahwa ada anggota keluarganya yang diculik, ketika dia mengenalinya di foto. “Ketika kami meninggalkan (Desa Ka), dia tinggal bersama nenek saya, nenek suami saya,” kata wanita itu, yang berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan.

“Dia berusia lebih dari 90 tahun dan tidak bisa pergi kemana-mana. Kami tahu dia dibawa pergi hanya setelah kami melihat fotonya,” lanjut wanita tersebut.

Seorang anggota milisi Angkatan Pertahanan Nasional Karenni mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa pasukan junta dari divisi militer ke-66, ke-77, dan ke-88 sedang melakukan operasi terhadap kelompok-kelompok bersenjata Karenni, termasuk Tentara Karenni dan cabang Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) cabang setempat. Unit yang menculik penduduk desa diduga berasal dari Brigade ke-88.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut