SUKABUMI, iNews.Serpong.id - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (Jabar), Tubagus Ace Hasan Syadzily menyatakan, sudah saatnya orang Sukabumi terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024. Dia adalah Airlangga Hartarto Ketua Umum DPP Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Menko Perekonomian.
Pernyataan itu disampaikan saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Golkar dan Peresmian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Kabupaten Sukabumi di Hotel Pangrango Sukabumi, Sabtu (6/8/2022). Kang Ace—sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily—mengatakan, sudah waktunya Golkar kembali menang di Kabupaten Sukabumi.
“Sudah saatnya Golkar Kabupaten Sukabumi mengulang sejarah. Saat itu, Golkar Sukabumi berhasil menang dengan meriah 17 kursi di DPRD Kabupaten Sukabumi. Padahal saat itu Golkar tengah ditinggalkan dan dijauhi,” kata Kang Ace di hadapan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami yang juga Bupati Sukabumi.
Karena itu, ujar Kang Ace, rakerda partai bukan forum biasa. Kegiatan ini harus berhasil melahirkan target jelas dengan langkah konsolidasi terukur hingga ke basis partai paling bawah. “Semua mesin partai harus kita hidupkan. Waktu kita hanya 553 hari lagi menjelang Pemilu Legislatif dan Pilpres 14 Februari 2024,” ujar Kang Ace.
Dia menuturkan, Airlangga Hartarto merupakan pituin atau asli orang Sukabumi. Karena itu, sudah sepatutnya Airlangga Hartarto mendapat dukungan dan menjadi kebanggaan warga Sukabumi. “Sudah saatnya orang Sukabumi menjadi Presiden,” tutur Kang Ace yang didampingi Ketua Harian DPD Partai Golkar Jabar Daniel Muttaqien, Wakil Ketua Bidang Penggalangan Khusus Deden Nasihin, Wakil Ketua Bidang Organisasi Yod Mintaraga, dan fungsionaris Gokar Jabar lain.
Kemampuan yang dimiliki Airlangga Hartarto, kata Kang Ace, tidak kalah pamor dibanding bakal calon presiden lain. “Pak Airlanggga bukan figur yang mengedepankan pencitraan, tetapi lebih merupakan seorang sosok teknokrat yang bekerja 24 jam untuk bangsa ini,” ucap Kang Ace.
Karena itu, ujar Kang Ace, tak ada alasan untuk tidak memperjuangkan Airlangga Hartarto menjadi Presiden Republik Indonesia. "Apa kurangnya ketua umum kita ini dibandingkan dengan nama-nama capres yang selama ini beredar? Dari segi kompetensi dari kapasitas teknokrasinya, dan pengalamannya, mumpuni," ujar Kang Ace di hadapan sekitar 263 peserta rakerda dan tamu undangan, termasuk pimpinan partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Kabupaten Sukabumi.
Airlangga Hartarto salah satu cucu dari Tanah Sunda, tokoh pejuang kemerdekaan asal Sukabumi Jawa Barat, RH Didi Sukardi. Nama Didi Sukardi diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Sukabumi. Airlangga putra dari R Hartini Sukardi, putri Didi Sukardi) dan Hartarto Sastrosunarto.
Masyarakat Sukabumi dan Jawa Barat menganggap Didi Sukardi sebagai pejuang yang berjasa dalam peningkatan taraf hidup rakyat Sukabumi di zamannya. Menurut artikel dari Dr Yuda Benharry Tangkilisan berjudul “R.H. Didi Sukardi and The Negara Pasundan: A Nationalist In The Federal State During The Indonesia Revolution 1945-1949”, kakek Airlangga itu merupakan salah satu tokoh berpengaruh di Sukabumi.
Didi Sukardi juga dikenal sebagi tokoh Sukabumi pada saat masa revolusi fisik dalam mempertahankan kemerdekaan. Dia merupakan tokoh nasionalis di kancah negara federal. Ini dapat dilihat dari pemikiran nasionalistik yang terdapat dalam pidato-pidatonya.
Didi Sukardi awalnya seorang pengusaha perkebunan. Akhir tahun 1920, dia juga menjadi Dewan Kabupaten Sukabumi. Sebelum kedatangan Jepang, Didi Sukardi sempat menjadi pemimpin dari Partai Indonesia Raya dan juga Gabungan Partai Politik Indonesia (GAPI). Ketika zaman pendudukan Jepang, dia menjadi petugas penghubung dari Pembela Tanah Air (PETA). (*)
Editor : Burhan