get app
inews
Aa Read Next : 12 Penumpang Selamat Gara-gara Telat Check In, Kecelakaan Pesawat Tewaskan 61 Orang di Brasil

Mayday, Mayday... Selamatkan Garuda Dari Turbulensi Utang Jumbo

Selasa, 09 November 2021 | 09:12 WIB
header img
Kondisi maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) terus merugi dan lilitan utang jumbo, memunculkan dua opsi. Apakah diselamatkan atau dipailitkan. Foto/Dok

Mayday, Mayday... Selamatkan Garuda Dari Turbulensi Utang Jumbo  

JAKARTA, InewsSerpong.id - Upaya penyelamatan maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) yang didera rugi serta utang jumbo memunculkan dua opsi.

Opsi pertama adalah Pemerintah wajib menyelamatkan Garuda dari kebangkrutan, lantaran perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini merupakan flag carrier kebanggaan Indonesia.

Namun, di sisi lain, opsi kedua agar Garuda Indonesia dipailitkan. Hal ini mengingat opsi penyelamatannya membutuhkan dana sangat besar dan akan membebani keuangan negara.

Menteri BUMN Erick Thohir, saat berada di Dubai pekan lalu, menyatakan, bahwa kementriannya berkomitmen melakukan penyelamatan Garuda dengan melakukan restrukturisasi utang, serta menyusun strategi bisnis ke depan. Tak pelak, komitmen Kementerian BUMN tersebut disambut positif berbagai kalangan.

Pengamat Investasi Global dan Pasar Modal, Edhi Pranasidhi menegaskan, pemerintah wajib menyelamatkan Garuda. Pasalnya, selain sebagai maskapai penerbangan flag carrier yang menjadi salah satu identitas Indonesia di kancah internasional, mayoritas kepemilikan saham Garuda juga dikuasai oleh negara, dengan porsi lebih dari 60%.

Jika Garuda dibiarkan bangkrut, lanjut Edhi, salah satu kerugiannya adalah bisa menghilangkan kepercayaan investor asing kepada pemerintah Indonesia. Karena, kreditur dan lessor Garuda itu berinvestasi di Indonesia.

Bila kepercayaan investor hilang, ke depannya akan menambah country risk investment bagi Indonesia. Jadi, risiko berinvestasi di Indonesia bisa meningkat di mata investor asing.

Selain itu, akan menimbulkan multiplier effect kepada industri di dalam negeri. Sebab, Garuda bukan hanya punya utang kepada lessor (prinsipal sewa pesawat), tapi juga ke sejumlah BUMN.

Founder Indonesia Superstocks Community itu menegaskan, skema penyelesaian utang-utang Garuda Indonesia kepada kreditur dan lessor harus berjalan win-win solution bukan, lose-lose solution.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut