JAKARTA, iNewsSerpong.id - Dikisahkan Rasulullah SAW pernah menegur sahabat karena mengimami sholat terlalu lama. Sebagian umat Islam mungkin sering bertanya-tanya tentang hal ini.
Berikut pandangan ulama ahli tafsir Al-Qur'an Gus Baha terkait kisah tersebut. Dalam satu ceramahnya, Gus Baha menceritakan, dahulu ada seorang Sahabat Nabi yang mengimami sholat terlalu lama, kemudian sahabat lain melakukan mufaroqoh (memisahkan diri dari imam) karena sholatnya yang terlalu lama lantaran hendak mengurus unta.
Kemudian Sahabat ini mengadu kepada Nabi Muhammad SAW, bahwa dirinya telah mufaroqoh dengan imam karena sholatnya terlalu lama. Sahabat ini pun dimarahi dan dianggap orang munafik.
Kemudian Nabi Muhammad mendatangi imam yang bernama Mu'adz radhiyallahu 'anhu dan menegurnya supaya tidak sholat terlalu lama karena bisa merusak Islam. Artinya, orang jadinya tidak suka sholat karena sholatnya terlalu lama.
Namun hadis ini sering diplesetkan, apabila sholat sebaiknya membaca surat pendek seperti Al-Ikhlas. Padahal saat itu Rasulullah SAW menegur Mu'adz supaya tidak membaca Al-Baqarah dan menganjurkan membaca Sabbihisma (Surat Al-A'la).
Pada saat itu Gus Baha mengungkapkan bahwa "Saat sholat Mu'adz membaca Surat Al-Baqarah di rakaat pertama dan Al-Maidah pada rakaat kedua".
Dari penjelasan hadis di atas tentu dapat disimpulkan bahwa seorang imam juga harus memahami kepentingan makmumnya dan tidak membaca surat yang terlalu panjang sehingga membuat sholat menjadi lama.
Terlebih untuk sholat Subuh, Maghrib dan Ashar dimana kedua waktu itu terbilang singkat, dan banyak kaum muslimin yang masih memiliki hajat seperti bekerja mencari nafkah.
Karena itu hendaknya para imam masjid mengimami sholat berjamaah sesuai dengan ajaran yang disampaikan Rasulullah SAW. (*)
Editor : Syahrir Rasyid