Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan Kab. Tangerang
HARI BERGANTI hari, waktu pun terus berlalu. Tak terasa kini bulan suci Ramadhan 1445 H tinggal tersisa beberapa hari lagi. Bulan yang dinanti-nanti kehadirannya itu, sebentar lagi akan pergi dan berganti dengan bulan baru Syawal 1445 H.
Namun, begitu sayangnya Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, maka di penghujung Ramadhan ini, Allah membagikan door prize Ramadhan berupa lailatul qadr bagi hamba-hamba-Nya yang dikehendaki.
Oleh karenanya, di setiap penghujung Ramadhan yakni di sepuluh hari terakhir, Baginda Rasulullah SAW senantiasa lebih bersungguh-sungguh lagi dalam beribadahnya. Sebagaimana digambarkan dalam sebuah hadits yang bersumber dari Ibunda Aisyah RA yang artinya:
“Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim).
Selain itu, Baginda Rasulullah SAW juga membangunkan istri-istrinya untuk turut serta beribadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini dapat dilihat pada hadits yang juga bersumber dari Ibunda Aisyah RA yang artinya:
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan itulah adanya lailatul qadr. Malam yang sangat dahsyat, karena Allah sediakan pahala yang sangat besar. Inilah door prize terbesar bulan suci Ramadhan, dimana Allah memberikan pahala ibadah dengan pahala yang lebih baik dari seribu bulan.
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (lailatul qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (lailatul qadr) itu? Malam kemuliaan (lailatul qadr) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr [97]: 1- 5).
Baginda Rasulullah SAW menjelaskan tentang lailatul qadr melalui sabdanya yang artinya: “Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadr, kemudian aku dilupakan – atau lupa – maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yang ganjil.” (HR. Muttafaq ‘alaih).
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
Editor : Syahrir Rasyid