Meski laju inflasi lebih cepat, tidak mungkin mendorong Bank of Japan (BoJ) mengubah kebijakannya pada Kamis ini.
Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda telah berulang kali mengatakan, bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada level terendah sampai kenaikan upah yang solid membuat inflasi lebih berkelanjutan.
BoJ tetap dengan stimulusnya, begitulah tekad Kuroda.
Sementara The Fed, Bank of England, dan Swiss National Bank yang kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuannya pada minggu ini.
"Inflasi dorongan biaya saat ini buruk bagi konsumen. Tetapi BoJ akan terus mereda, berharap pada akhirnya akan berubah menjadi inflasi positif," kata Ekonom, Yuichi Kodama dari Meiji Yasuda Research Institute.
"Kebijakan bank sentral tidak akan berubah sampai masa jabatan Kuroda berakhir, karena ini adalah kesempatan besar terakhir bagi Kuroda untuk benar-benar menghidupkan kembali inflasi," dia menambahkan.
Tetapi karena kenaikan harga menyebar di luar item energi, tekanan meningkat pada bank untuk perlunya stimulus yang sedang berlangsung. IHK tidak termasuk makanan segar dan energi naik 1,6%.
Harga 6.532 item makanan diperkirakan akan naik pada Oktober, menurut survei Teikoku Databank. Lebih banyak dibandingkan 2.493 item di Agustus dan 2.424 item di September ini.
Perdana Menteri Fumio Kishida telah membiarkan BoJ tetap berada di jalur di bawah Kuroda yang masa jabatannya berakhir pada April 2023. Sambil mendukung keputusan bank sentral, perdana menteri telah menggunakan pengeluaran pemerintah dan batasan harga untuk mengelola dampak inflasi pada bisnis dan rumah tangga.(*)
Editor : A.R Bacho