get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : Hujan dalam Pandangan Islam

HIKMAH JUMAT : Menjemput Pahala di Hari Jumat

Jum'at, 04 November 2022 | 04:30 WIB
header img
Hari Jumat adalah hari raya bagi umat Islam. (Foto : Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

HARI Jumat adalah hari raya bagi umat Islam. Hari dimana umat Islam berkumpul, bersilaturrahmi, dan berbagi di hari yang sangat mulia, sehingga hari Jumat disebut juga dengan sayyidul ayyam (tuannya hari).

Sebagai hari raya, maka Baginda Rasulullah SAW melarang umat Islam untuk berpuasa tanpa alasan di hari Jumat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Baginda Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah mengkhususkan malam Jumat dengan shalat tertentu dan janganlah mengkhususkan hari Jumat dengan berpuasa kecuali jika berpapasan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.”

Menurut Imam An-Nawawi, larangan berpuasa di hari Jumat pada hadits di atas maksudnya adalah makruh. Dengan demikian maka makruh berpuasa di hari Jumat kecuali jika ada puasa sebelum atau sesudahnya, atau ada nazar yang menyebabkan kita harus berpuasa di hari Jumat.

Perbedaan utama hari Jumat dengan hari-hari lainnya adalah Allah SWT mewajibkan ummat Islam laki-laki yang sudah akil baligh untuk melaksanakan shalat Jumat dua rakaat yang sebelumnya didahului dengan dua khutbah.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Jumuah [62]: 9).  

Selanjutnya, hari Jumat adalah hari dimana Allah SWT menebar begitu banyak pahala bagi siapa saja yang mau dan berusaha untuk mendapatkannya. Begitu banyak kesempatan yang Allah SWT berikan kepada kita untuk dapat menjemput pahala di hari Jumat.

Berikut adalah beberapa amalan yang sunnah untuk dilakukan di hari Jumat, dimulai sejak terbenamnya matahari di hari Kamis hingga terbenamnya matahari di hari Jumat.

Membaca surat As Sajdah dan Al Insan pada Shalat Subuh di hari Jumat

Dalam sebuah hadits, Abu Hurairah R.A. menceritakan bahwa: “Nabi SAW biasa membaca pada shalat subuh di hari Jumat “Alam Tanzil ...” (surat As Sajdah) pada rakaat pertama, dan “Hal ataa ‘alal insaani hinum minad dahri lam yakun syaiam madzkuraa” (surat Al Insan) pada rakaat kedua.” (HR. Muslim).

Memperbanyak membaca shalawat nabi di hari Jumat

Memperbanyak membaca shalawat sangat dianjurkan dilakukan setiap hari, terlebih lagi di hari Jumat. Dalam konteks ini, tidak ada batasan jumlah bacaan shalawat yang dianjurkan dibaca di hari Jumat. Oleh karenanya, lakukanlah sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuan.

Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap hari Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap hari Jumat. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat.” (HR. Baihaqi).

Memperbanyak doa di hari Jumat

Terkait dengan memperbanyak doa di hari Jumat, Abu Hurairah R.A. menceritakan bahwa Baginda Rasulullah SAW membicarakan mengenai hari Jumat dan beliau bersabda:

“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.

Para ulama berbeda pendapat terkait dengan sebentarnya waktu pada hadits di atas. Namun secara umum, terdapat empat pendapat yang menjelaskan tentang sebentarnya waktu tersebut.

Imam Muslim, Imam An Nawawi, Al Qurtubhi, Al Baihaqi dan Ibnul Arabi berpendapat bahwa waktu tersebut adalah sejak imam naik mimbar hingga shalat Jumat usai.

Pendapat ini didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Musa Al Asy’ari R.A. yang artinya: “Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar hingga shalat Jum’at selesai”.

Pendapat kedua adalah pendapatnya Imam At-Tirmidzi dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah yang menyatakan bawah waktu tersebut adalah setelah ashar hingga mata hari terbenam.

Pendapat ini didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Jabir bin Abdillah R.A. yang artinya: “Dari 12 jam pada hari Jumat ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar.”


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)

Pendapat ketiga adalah pendapatnya Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, dan Ibnul Zamlakani yakni seperti pendapat kedua namun yang dimaksud setelah ashar itu adalah di akhir-akhir hari Jumat.

Pendapat keempat adalah gabungan dari ketiga pendapat di atas, yang diperkuat dengan pendapatnya Ibnu Hajar serta Ibnu ‘Abdil Barr yang menganjurkan agar memperbanyak doa pada kedua waktu di atas. Ibnu ‘Abdil Barr dan Imam Ahmad bin Hambal juga berpendapat bahwa memperbanyak do’a bisa dilakukan seseorang tidak hanya pada waktu-waktu tertentu saja, namun sepanjang hari Jumat.

Membaca surat Al Kahfi

Membaca surat Al Kahfi dapat dilakukan di malam ataupun siang hari di hari Jumat. Hal ini ditegaskan oleh Al Hakim dari Abu Sa’id Al Khudri R.A. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya dari tempat ia berdiri hingga Mekkah. Barangsiapa membaca 10 akhir ayatnya, kemudian keluar Dajjal, maka ia tidak akan dikuasai.”

Pada hadits yang lain, dari Abu Sa’id Al Khudri R.A. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua Jum'at." (HR. Hakim).

Sementara itu, pada hadits yang diriwayatkan oleh Ad Darimi, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Mekkah).”

Mandi sebelum berangkat shalat Jumat

Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk ke masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai dengan tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jumat.” (HR. Bukhari).

Memotong kuku dan mencukur kumis

Aktivitas memotong kuku dan mencukur kumis dianjurkan untuk dilaksanakan sebelum berangkat shalat Jumat. Hal ini ditegaskan dalam hadits dari Abu Hurairah R.A. yang menceritakan bahwa Baginda Rasulullah SAW memotong kukunya dan mencukur kumisnya pada hari Jumat sebelum berangkat shalat (HR. Al Baihaqi).

Demikianlah beberapa amalan baik wajib maupun sunnah yang dapat diamalkan di hari Jumat sebagai bagian dari ikhtiar untuk menjemput pahala di hari Jumat. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada, karena kita tidak pernah tahu dari amal mana yang menyebabkan kita mendapatkan rahmat dari Allah SWT.      

Wallahu a’lam bish-shawab.


Perbanyak doa dan shalawat di hari Jumat. (Foto : Ist)

      

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut