JAKARTA, iNewsSerpong.id - Hingga kuartal ketiga 2022, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih merugi Rp20,9 triliun. Sedang rugi berjalan GoTo mencapai Rp6,8 triliun pada kuartal ketiga.
Adapun pendapatan GoTo mencapai sebesar Rp5,9 triliun atau tumbuh 30 persen year on year. Dan, total nilai transaksi mencapai sebesar Rp161 triliun atau tumbuh 33% dibanding tahun sebelumnya.
Langkah Menuju Profitabilitas
Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo menjelaskan, pihaknya mencatat kinerja kuat di kuartal ketiga dengan positif. Hal ini pun mempercepat langkah menuju profitabilitas, seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan berkurangnya rugi EBITDA yang disesuaikan.
"Margin kontribusi grup pada kuartal III- 2022 lebih baik 43% dibanding tahun sebelumnya dan 41% lebih baik dari kuartal sebelumnya, diatas pedoman. Layanan On-Demand mencapai margin kontribusi positif pada bulan September," ujar Andre, Senin (21/11/2022).
Rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp3,7 triliun, mengecil 11% dibandingkan tahun sebelumnya, dan 10% lebih kecil dibanding kuartal sebelumnya.
"Pencapaian ini didorong oleh fokus kami untuk memberikan produk terbaik kepada pelanggan loyal serta kedisiplinan Perseroan dalam mengelola beban usaha secara efisien.
Sebagai contoh, perluasan layanan GoPay Coins secara langsung mendorong rasionalisasi beban promosi sekaligus memberikan apresiasi bagi konsumen yang terus menggunakan layanan GoTo," ujar Andre.
Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perseroan, yang menunjukkan resiliensi bisnisnya dan kekuatan perekonomian Indonesia.
"Capaian kinerja keuangan dan operasional pada kuartal ini menegaskan bahwa Perseroan berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia," ungkapnya.
Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan bahwa kinerja GoTo yang kokoh pada kuartal ketiga tahun 2022 membuktikan momentum pertumbuhan dan kekuatan model bisnis GoTo.
Perseroan telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat pencapaian target-target pertumbuhan dan profitabilitas.
Ketidakpastian kondisi makroekonomi global yang dipicu peningkatan inflasi, suku bunga, harga bahan bakar minyak, dan energi, mendorong Perseroan untuk tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, dengan fokus pada optimalisasi beban usaha.
Sepanjang kuartal ketiga GoTo telah mengurangi belanja insentif, menghapus belanja promosi untuk kelompok konsumen nonaktif, dan terus menurunkan belanja pemasaran.
"Terus mengoptimalkan pengurangan beban biaya, untuk mendukung fundamental Perseroan," pungkasnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid