3. Hasri Ainun Habibie
Hasri Ainun Habibie merupakan istri dari presiden ketiga Indonesia , B.J. Habibie.
Ainun menjadi Ibu Negara dari tahun 1998 hingga tahun 1999.
Ainun mendapatkan gelar dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1961 dan bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Ainun menikah dengan Habibie, yang merupakan teman SMA-nya, pada 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung.
Atas dedikasinya yang sangat tinggi bagi dunia kesehatan, khususnya dalam penanganan penyakit mata di Indonesia, maka Pemerintah Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 berinisiasi membangun dan meresmikan Rumah Sakit Provinsi dr. Hasri Ainun Habibie di Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Pada 24 Maret 2010, Ainun menderita kanker ovarium dan masuk ke Rumah Sakit Ludwig-Maximilians- Universität, Klinikum Grosshadern, München, Jerman.
Pada tanggal 22 Mei 2010 pukul 17.35 waktu München, Ainun meninggal dunia setelah melewati masa kritis sekitar 1 hari.
Jenazah Ainun Habibie diberangkatkan pada 24 Mei 2010 dari Jerman dan tiba di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2010, dan kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata hari itu juga.
4. Sinta Nuriyah Wahid
Sinta Nuriyah Wahid merupakan istri dari presiden keempat Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sinta menjadi Ibu Negara dari tahun 1999 hingga 2001.
Dia lahir di Kabupaten Jombang pada tahun 1948. Sinta menikah dengan Gus Dur secara jarak jauh dengan diwakilkan oleh KH Bisri Syansuri, yang merupakan kakek Gus Dur, pada 11 Januari 1968.
Sinta dikenal sebagai sosok dengan pemikiran kritis sejak remaja. Dia menjadi aktivis pendukung Islam moderat.
Pada tahun 2001, ia mendirikan Yayasan Puan Hayati dengan tujuan agar bisa lebih efektif dalam berjuang membela hak dan membebaskan kaum perempuan dari belenggu ketertindasan dan keterbelakangan.
Editor : Syahrir Rasyid