"Mereka berbohong," kata koresponden asing Fox News Trey Yingst pada hari Kamis selama segmen "America's Newsroom".
Pemerintah yang dipimpin Taliban mengatakan akan mencabut larangan itu setelah pejabat memperbaiki atau menyelesaikan masalah pakaian dan masalah subjek.
Pemerintah membuat janji serupa setelah melarang anak perempuan bersekolah di sekolah menengah. Para pejabat mengatakan kelas akan dilanjutkan untuk anak perempuan ketika "masalah teknis" di sekitar seragam dan transportasi disortir, tetapi anak perempuan belum kembali ke ruang kelas.
Taliban, yang oleh Direktur Intelijen Nasional AS ditetapkan sebagai kelompok teroris, tetap menjadi otoritas pemerintahan Afghanistan sejak tahun 2021, menyusul penarikan pasukan AS oleh Presiden Joe Biden dari negara itu pada bulan Agustus tahun itu.
Kelompok itu awalnya menjanjikan aturan yang lebih moderat menghormati hak untuk perempuan dan minoritas, tetapi sebagian besar telah melakukan yang sebaliknya selama tahun pertama berkuasa.
Selain larangan pendidikan, pemerintah yang dipimpin Taliban telah melarang wanita dari sebagian besar bidang pekerjaan dan memerintahkan mereka untuk mengenakan pakaian yang menutupi kepala hingga ujung kaki di depan umum.
Para wanita juga dilarang berada taman dan pusat kebugaran.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid