Kembali pada tahun 2017, satu pesawat tak berawak Korea Utara yang dicurigai, ditangkap setelah misi pengawasan. UAV yang dicurigai ditemukan jatuh di dekat perbatasan.
Pada saat itu, pejabat militer Seoul mengatakan drone itu mencoba mengambil gambar sistem pertahanan rudal Amerika Serikat THAAD yang dikerahkan di Korea Selatan.
Menurut laporan PBB tahun 2016, Korea Utara memiliki sekitar 300 drone dari berbagai jenis, termasuk UAV pengintaian, drone target, dan drone tempur.
Pada tahun 2017, Korea Institute for National Unification, think tank yang dikelola negara, mengklaim Pyongyang memiliki sekitar 1.000 drone yang mampu membawa senjata.
Insiden terbaru terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. Pekan lalu, Seoul mengklaim Korea Utara telah meluncurkan dua rudal balistik ke laut, beberapa hari setelah pesawat tempur AS dan Korea Selatan melakukan latihan bersama.
Korea Utara telah berulang kali berargumen uji misilnya dilakukan sebagai tanggapan atas latihan tersebut, yang dilihat Pyongyang sebagai persiapan untuk serangan.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid