JAKARTA, iNewsSerpong.id - Asbabun Nuzul Surat Al-Falaq berkaitan dengan sakit yang pernah dialami Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. Surat ini memiliki keutamaan sebagai amalan perlindungan dari segala kejahatan berikut Surat An-Naas.
Surat Al-Falaq merupakan surat ke-113 dalam Al-Qur'an terdiri 5 ayat. Surat yang memiliki arti "waktu Subuh" ini memiliki Asbabun Nuzul yang perlu diketahui umat Islam.
Dalam buku "Asbabun Nuzul: Sebab Sebab Turunnya Al-Qur'an" karya Imam As-Suyuti diceritakan, Nabi Muhammad SAW pernah mengalami sakit parah. Kemudian datanglah dua Malaikat kepada beliau. Salah satu di antaranya duduk di sisi kepala beliau dan yang satunya lagi duduk di dekat kedua kaki beliau.
Malaikat yang ada di kaki berkata pada Malaikat yang berada di kepala, "Bagaimana menurutmu?" Malaikat di kepala menjawab "Guna-guna". Malaikat di kaki bertanya kembali "Apa itu guna-guna?" Malaikat di kepala menjawab: "Sihir".
Malaikat di kaki berkata: "Siapa yang menyihir beliau?" Malaikat di kepala menjawab: "Labid bin Al-A'sham, orang Yahudi yang sihirnya berupa gulungan." Malaikat di kaki bertanya "Dimana ia sekarang ?" Malaikat di kepala menjawab: "Di sumur milik keluarga Fulan yang ada di bawah batu besar di dalam gulungan. Carilah gulungan tersebut. Kuraslah air sumurnya dan angkatlah batu besar itu kemudian ambil gulungan tersebut lalu bakarlah."
Esok paginya Rasulullah SAW mengutus Amar bin Yasir bersama sekelompok orang. Mereka lalu mencari gulungan itu. Ternyata airnya seperti air hena (berwarna merah). Mereka lalu menguras air sumur itu kemudian mengangkat batu besar dan mengeluarkan gulungan itu. Gulungan (seperti ijuk) tersebut pun dibakar. Ternyata di sana terdapat sembilan belas simpul.
Maka turunlah dua surat perlindungan, yaitu Surat Al-Falaq dan An-Naas. Kisah ini diriwayatkan Imam Al-Baihaqi dalam "Dala'il An-Nubuwwah" dari jalur Al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas.
Riwayat di atas dikuatkan dalam kitab sahih dari Abu Nu'aim dari jalur Abu Ja'far Ar-Razi dari Ar-Rabi' bin Anas dari Anas bin Malik. Berikut Surat Al-Falaq yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Qul a'uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.
Artinya: "Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (QS.Al-Falaq:1-5)
Keutamaan
Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas disebut sebagai Al-Mu'awwidzatain yaitu dua surat perlindungan dari segala kejahatan. Surat Al-Falaq dan An-Nas ini memiliki keutamaan sebagai obat dan pelindung bagi pembacanya.
Hal ini disandarkan pada Hadis dari Aisyah radhiyallahu 'anha tentang kebiasaan Rasulullah SAW membaca 3 surat sebelum tidur yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
"Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila pergi ke tempat tidur setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangan beliau, kemudian meniupkan dalam terbukanya dan membaca Surat al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat an-Nas. Kemudian dengan kedua telapak tangan itu, beliau mengusap tubuh beliau, dimulai dari kepala dan wajah serta anggota tubuh lainnya. Beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali." (HR Al-Bukhari)
Keutamaan Surat Al-Falaqi ini juga dapat digunakan sebagai wasilah perlindungan dari segala keburukan seperti sihir, penyakit 'ain (pandangan mata yang membinasakan), gangguan setan dan penyakit buruk lainnya.
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ibnu Abbas, maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang paling baik digunakan untuk berlindung?" Ibnu Abbas menjawab: "Iya wahai Rasulullah." Beliau pun bersabda: "Qul a'udzu birabbil falaq dan Qul a'udzu birabbinnas, dua surah ini." (HR An-Nasa'i) (*)
Editor : Syahrir Rasyid