Menurutnya, sang anak punya kecepatan berhitung yang terus diasah dengan belajar secara rutin.
"Seringkali juga kami batasi mainnya biar bisa fokus belajar," katanya.
Nono yang baru kelas 2 SD sudah bisa menghitung cepat, baik perkalian, pertambahan maupun pembagian di pecahan puluhan. Dia menjentikkan jarinya sebagai metode menghitung.
Namun memang untuk hitungan pecahan ratusan hingga ribuan, masih membutuhkan bantuan alat tulis untuk perkalian dan pembagian secara cepat.
Dengan kemampuan sang anak, Rafli mengaku sangat bangga. Dia mendukung penuh dan setia mendampingi anaknya belajar. Selain itu, anaknya juga mendapat pengajaran dari salah satu dosen Universitas Indonesia.
"Tentu saya sebagai orang tua sangat bangga dengan anak saya ini," katanya.
Dalam aktivitas di sekolah, Nono selalu mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Bahkan dia menjadi kebanggan guru dan teman-temannya di sekolah. Tak jarang dia membantu teman kelasnya untuk pelajaran.
Kepala Sekolah SD Inpres Buraen 2 Petrus Kase mengakui Nono merupakan anak yang cerdas dan baik. Dengan kecerdasannya, Nono juga ikut menjadi tutor bagi teman-temannya.
"Saya lihat anak ini memang punya IQ yang tinggi. Dia dapat dengan cepat menangkap pelajaran yang diterimanya," kata Petrus.
Sebelumnya viral kisah bocah jenius asal NTT yang menjadi juara 1 kompetisi matematika tingkat dunia, International Abacus World Competition, Abacus Brain Gym 2022.
Editor : Syahrir Rasyid