Khutbah Jumat Bulan Rajab: Momentum Terbaik Membenahi Sholat
Setiap orang akan mengunduh atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang tidak merawat tanamannya, ia akan menyesal saat musim panen. Hadirin hafidhakumullah, Pada bulan Rajab sebagai bulan menanam ini, jangan sampai kita bercocok tanam keburukan. Minimal, jika kita tidak bisa menanam dengan membantu atau membuat orang lain tersenyum, setidaknya jangan sampai kita merugikan orang lain. Jangan sakiti siapapun.
Mari kita mulai dari bulan Rajab yang mulia ini. Hadirin hafidhakumullah, Menurut mayoritas ulama, termasuk di antaranya adalah Imam Nawawi dalam kitabnya Ar-Raudhah menyatakan pada malam tanggal 27 Rajab, dahulu Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wa sallam diisra’kan atau dititahkan oleh Allah melaksanakan perjalanan malam dari Baitul Haram, Makkah menuju Baitul Maqdis, Palestina.
Setelah itu, Baginda Rasulullah dinaikkan dari Baitul Maqdis, Palestina menuju Sidratil Muntaha dengan ditemani malaikat Jibril. Singkat cerita, di situlah Nabi Muhammad mendapatkan mandat shalat lima waktu yang diwajibkan kepada semua umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Ma'asyiral Hadirin... Dengan momentun Isra' Mi'raj ini, marilah kita mengingat kembali betapa kita dimuliakan oleh Allah, kita sewaktu-waktu minimal dipanggil menghadap kepada Allah dalam sehari semalam, kita diperbolehkan bahkan diwajibkan menghadap penguasa alam semesta sebanyak minimal lima kali.
Orang biasa yang ingin bertemu menteri tentu tidak mudah. Bisa jadi waktu yang dibutuhkan sampai seminggu baru bisa bertemu. Apalagi presiden, mungkin bisa sampai sebulan baru bisa bertemu. Ini kita disuruh menghadap kepada presidennya presiden dalam sehari semalam selalu dipersilakan "open house". Bukankah ini sebuah penghormatan dari penguasa jagat raya?
Anehnya, atas penghormatan itu, banyak orang yang tidak dapat memanfaatkan kesempatan dengan sebaik mungkin. Ada yang belum mau shalat, atau mau shalat tapi masih bolong-bolong. Na'udzubillah. Allahu yahdina, Aamin.
Melalui mimbar khutbah ini kami mengajak, marilah kita tata shalat kita. Yang belum jamaah rutin di masjid, jika ada panggilan azan, panggilan menghadap kepada-Nya, mari kita gumregah, cepat-cepat mendatangi panggilan-Nya. Orang yang ingin doanya terkabul, hendaknya jika Allah memanggil segera mengabulkan undangan Allah yang berupa shalat.
Dengan shalat di awal waktunya insyaAllah doa-doa akan mudah diijabah oleh Allah. Shalat merupakan ibadah yang paling utama. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya:
اَيُّ الْعَمَلِ اَفْضَلُ؟
Amalan apa yang paling utama, Ya Rasul? Kemudian Rasul menjawab: اَلصَّلاَةُ لِاَوَّلِ وَقْتِهَا "Shalat di awal waktunya."
Hadirin... Sangat banyak hadits yang menyebutkan keutamaan-keutamaan tentang shalat. Di antaranya adalah sabda Rasulullah:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَاِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ. .... الحديث
Artinya: "Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah shalat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan sukses. Jika rusak shalatnya sungguh ia menjadi orang yang merugi." (HR Abu Dawud, An-Nasai dan At-Tirmidzi).
Hadirin... Yang perlu menjadi catatan adalah, bahwa shalat tidak dapat berdiri sendiri. Ia harus dilengkapi syarat, rukun. Wudlunya harus sesuai aturan, mandinya bagaimana, bacaan Fatihah-nya bagaimana, ini yang perlu kita introspeksi pada diri kita masing-masing. Sudah sesuai aturan syara' atau belum? Kalau belum, jangan sungkan-sungkan mendatangi kiai atau ustadz untuk belajar.
Carilah guru yang benar-benar bisa membimbing kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan cari ustadz yang justru menjauhkan diri kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Semoga kita dan keluarga kita senantiasa diberi pertolongan oleh Allah agar diberi pertolongan menjadi orang baik, mudah melaksanakan shalat dan amal-amal baik yang lain. Aamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَجَعَلَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاِت وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) ـ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرّاحِمِيْنَ
Khutbah II
Editor : Syahrir Rasyid