Logo Network
Network

Anak Indigo, Sebuah Keberkahan atau Musibah?

Vitrianda Hilba Siregar
.
Sabtu, 04 Februari 2023 | 14:02 WIB
Anak Indigo, Sebuah Keberkahan atau Musibah?
Sering terdengar kalimat anak indigo, apa maksudnya? Dalam pandangan Islam apakah ini sebuah keberkahan atau malah sebaliknya musibah?  Foto: Ist

SERPONG, iNewsSerpong.id - Sering terdengar kalimat anak indigo, apa maksudnya? Dalam pandangan Islam apakah ini sebuah keberkahan atau malah sebaliknya musibah?  

Anak indigo biasanya berbeda pada sebagain besar anak-anak. Anak indigo atau dalam bahasa ilmiahna disebut juga dengan istilah Extra Sensory Perception (ESP).

Nah ESP ini membuat si anak ini berbeda dengan teman-teman sebayanya. Artinya anak indigo punya kemampuan lebih dibanding teman-temannya dalam mempersepsikan hal-hal yang ada di sekitarnya. Kondisi itu membuat anak indigo atau orang dewasa indigo.

Bahkan kebanyakan masyarakat mempersepsikannya anak indigo mampu melihat sesuatu yang ghaib, meramal bahkan melihat masa depan.

Namun ada sebagian masyarakat lainnya menyebut anak indigo jika mengatakan bahwa hujan akan turun. Itu karena dia memiliki kepekaan tinggi terhadap kelembapan udara, tiupan angin, dan sebagainya.

ESP mengacu pada kemampuan mengirim dan menerima info tanpa menggunakan panca indera. Hal tersebut di masyarakat mungkin dikenal dengan istilah indera keenam.

Seperti membaca pikiran atau perasaan, pada dasarnya menangkap gelombang informasi. Meskipun sebetulnya semua orang bisa punya kemampuan itu, hanya ada yang diasah, ada yang tidak.

Sebagian psikolog berpendapat, kemampuan perseptual anak indigo memungkinkan mereka lebih peka terhadap makhluk atau hal-hal yang tidak tertangkap oleh mata biasa.

Istilah indigo ini muncul tahun 80-an, hingga saat ini masih tergolong pseudo science, konsepnya belum diterima secara umum. Lantas bagaimana Islam memandang hal ini?

Taufik Ginanjar dalam laman resmi Persatuan Islam (Persis) menyebutkan, dalam memandang suatu fenomena, setiap muslim wajib berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits Shohih. Pertama, Al-Quran dan Hadits adalah kebenaran mutlak. Kedua, ilmu pengetahuan dan sains selalu membuktikan kebenaran Al-Quran tersebut.

Disebutkan dalam Al-Quran bahwa pada prinsipnya tak ada manusia atau makhluk lainnya (jin) yang bisa mengakses apalagi mengetahui secara detail tentang hal-hal atau perkara ghaib.

Allah SWT berfirman:

“(Dialah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu”. (Q.S. Al-Jin:26)

Jika ada anak memiliki kemampuan Indigo, maka itu bagian dari ujian bagi anak dan orangtuanya. Jika salah menyikapinya, bisa membahayakan aqidah.

Sebagai sebuah fenomena, tak boleh kita terjebak dalam mempercayai atau mengaminkan hal-hal yang disampaikan oleh orang Indigo tentang ramalan, hal-hal yang berbau kemusyrikan, dll.

Harusnya kita senantiasa fokus kepada kemahabesaran Allah. Kemampuan Indigo ternyata pernah disebutkan dalam Al-Quran.

Indigo bisa bersifat Karunia, Ditandai dengan Orientasi Tauhidullah

Kemampuan Indigo dikaruniakan hanya kepada hamba-hamba Allah yang shaleh dan mereka membuat orang atau manusia lainnya semakin bertauhid dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Seperti terjadi pada Nabi Khidir AS yang memperoleh pengetahuan (seperti ilham atau intuisi) dari Allah tanpa proses belajar seperti manusia umumnya.

“Maka mereka berdua (Nabi Musa dan pembantunya) mendapatkan seorang hamba dari hamba-hamba Kami (yaitu nabi khidir), yang telah Kami anugrahi rohmat dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami". (QS. Al-Kahfi: 65)

Follow Berita iNews Serpong di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini