JAKARTA, iNewsSerpong.id – Dulu, mesin diesel lebih banyak disemakkan pada kendaraan niaga seperti truk atau bus. Belakangan kendaraan pribadi seperti SUV juga menggendong mesin diesel.
Apa kelebihan mesin diesel? Salah satunya mesin diesel dipercaya karena bisa menghasilkan torsi yang besar. Sejarah mesin diesel melalui perjalanan panjang, ditemukan Rudolf Diesel seorang insinyur Jerman.
Mesin Bensin Vs Mesin Diesel
Lalu apa perbedaan dengan mesin bensin? Yang pasti mesin diesel tidak perlu pemantik untuk menciptakan pembakaran, jadi tidak memakai busi. Untuk menciptakan pembakaran di mesin diesel, hanya perlu udara ditambah solar lalu dikompresi.
Adapun proses terjadinya pembakaran pada mesin diesel ada yang melalui dua langkah (2 tak) dan empat langkah (4 tak).
Proses terjadinya pembakaran pada mesin diesel 4 tak dapat dijelaskan dalam empat langkah. Sebelumnya harus dipahami komponen pada mesin diesel 4 tak, yakni piston, kepala silinder, blok silinder, katup hisap, intake manifold, katup buang, exhaust manifold, dan injektor.
1. Langkah Hisap
Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) yang menyebabkan pembesaran ruang bakar. Saat langkah ini, katup hisap terbuka dan udara dari intake manifold masuk ke ruang bakar.
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Pada langkah kompresi, katup hisap dan buang tertutup rapat. Geraknya piston membuat udara di ruang bakar menjadi terkompresi, suhu dan tekanannya naik.
3. Langkah Usaha
Piston sudah ada di TMA, suhu dan tekanan udara sudah sangat tinggi. Disaat itu solar disemprotkan dari injektor ke ruang bakar. Hasilnya, solar terbakar karena suhu udara melebihi titik nyala solar. Pembakaran ini menciptakan gaya yang mendorong piston ke TMB.
Piston bergerak dari TMB ke TMA dengan katub buang yang terbuka. Gerakan piston tersebut membuat gas sisa pembakaran keluar. Kemudian kembali ke langkah yang pertama, langkah hisap.
Itulah cara kerja dari mesin diesel yang kini juga disemakkan pada mobil pribadi. (*)
Mesin diesel tidak perlu pemantik untuk menciptakan pembakaran. (Foto : Ist)
Editor : Syahrir Rasyid