Ketika itu, Nabi Muhammad bersama dengan Abu Bakar radhiallahu’ahu menyendiri berdua, sementara para sahabat yang lain maju dalam medan pertempuran. Tugas keduanya adalah berdoa kepada Allah sebelum maju dalam medan pertempuran. Keduanya pun berdoa kepada Allah, namun ketika Abu Bakar radhiallahu ‘anhu telah selesai berdoa, Nabi Muhammad belum selesai berdoa. Nabi Muhammad masih menengadahkan tangan beliau sampai-sampai selendang beliau terjatuh, namun beliau tetap berdoa.
Abu Bakar radhiallahu ‘anhu yang telah selesai berdoa kemudian mendatangi Nabi Muhammad dan berkata,
يَا نَبِيَّ اللَّهِ كَفَاكَ مُنَاشَدَتَكَ رَبَّكَ، إِنَّهُ سَيُنْجِزُ لَكَ مَا وَعَدَكَ
“Ya Nabi Allah, cukuplah kiranya Anda bermunajat kepada Allah, karena Dia pasti akan menepati janji-Nya kepadamu.” (HR. Muslim No. 1763.)
Nabi Muhammad tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Abu Bakar radhiallahu ‘anhu, beliau terus berdoa kepada Allah dengan berkata,
اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي، اللَّهُمَّ إِنَّكَ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ العِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِسْلَامِ لَا تُعْبَدُ فِي الأَرْضِ
“Ya Allah, tepatilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berilah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah, niscaya tidak ada lagi orang yang akan menyembah-Mua di muka bumi ini.” (HR. Muslim No. 1763.)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta