Allah biarkan bahagia sementara di dunia, Allah biarkan merasa akan selamat dari ancaman Allah di akhirat kelak, Allah tidak peduli kepadanya.
Maka itulah istidraj sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Bila engkau melihat Allah Ta’ala memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan) dari Allah.”
"Jadi sering-sering muhasabah antara nikmat dan istidraj," ujar Ustaz Raehanul Bahraen dalam akun Instagramnya beberpa waktu lalu dikutip pada Sabtu (11/2/2023).
Muslim harus berilmu agar dapat membedakan antara nikmat dan istidraj dengan sering-sering bermuhasabah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta