JAKARTA, iNewsSerpong.id - Mengapa Ramadhan disebut bulan ampunan? Adakah dalil yang menyatakan demikian?
Bulan Ramadhan selalu menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Pada bulan itu, seluruh pahala amal akan dilipatgandakan dan doa-doa akan dikabulkan,
Tak hanya itu, pintu ampunan akan dibuka bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. Maka, memperbanyak istighfar adalah ibadah yang dianjurkan saat bulan Ramadhan.
Adapun alasan Ramadhan disebut bulan penuh ampunan yang patut untuk diketahui adalah sebagai berikut.
Mengapa Ramadhan disebut bulan ampunan?
Bulan Ramadhan adalah momentum untuk menebus dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk menebus dosa tersebut, seorang muslim harus berpuasa dengan ikhlas atau hanya mengharapkan rida Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim).
Baca Juga
Shalat Tasbih di Malam Lailatul Qadar, Begini Tata Cara, Bacaan Niat dan Doa
Tak hanya menebus dosa yang telah lalu, dosa yang bisa saja dilakukan tanpa sengaja hingga datang bulan Ramadhan berikutnya juga diampuni. Karenanya, bulan Ramadhan disebut bulan penuh ampunan oleh umat Islam.
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ
Artinya: Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar (HR Muslim).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT memberikan rahmatNya untuk hamba yang beriman dan bertakwa di bulan Ramadhan. Saking istimewanya, Allah bahkan menutup pintu neraka dan membuka pintu surga di bulan Ramadhan.
Baca Juga
Summarecon Mall Serpong Hadirkan The Majestic of Ramadan
Hal itu tertuang dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi.
إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Artinya: Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka (HR Tirmidzi).
(*)