JAKARTA,iNewsSerpong.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membagikan dividen sebesar Rp43,5 triliun atau sekitar 85% dari total laba bersih Rp51,4 triliun. Hal tersebut merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
"Laba 2022 itu akan diatribusikan sebagai dividen sebesar 85% atau sekurang-kurangnya sebesar Rp43,5 triliun atau Rp288 per saham," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers BRI di Jakarta Senin (13/3/2023).
Adapun sekitar 15% atau Rp7,7 triliun akan digunakan untuk saldo laba ditahan. "Dengan dibagikan dividen Rp43,5 triliun, maka rinciannya adalah dividen interem Rp8,6 triliun yang telah dibagikan sebelumnya. Lalu sisanya akan dibagikan sebesar Rp34,9 triliun dan negara mendapatkan dividen Rp23 triliun," papar dia.
Dengan dividen rasio tersebut, maka perseroan meyakini kinerja akan terus membaik seiring dengan modal dan likuiditas yang kuat. "Kami optimistis 2-3 tahun ke depan BRI bakal tumbuh agresif karena mempunyai likuiditas dan modal yang cukup," urainya.
Seperti diketahui, perseroan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp51,40 triliun sepanjang 2022 secara konsolidasi. Capaian ini merupakan tertinggi dalam sejarah perbankan Indonesia.
Perolehan laba bersih tersebut meningkat 67,15% secara tahunan. Kontribusi laba utamanya berasal dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang sebesar Rp124,6 triliun, tumbuh 9,21% (yoy).
Aset BRI sampai dengan Desember 2022 tercatat naik 11,18% menjadi Rp1.865,64 triliun. Sedangkan, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,85% menjadi Rp1.307,88 triliun.
Berdasarkan komposisi penyokong DPK, dana murah atau CASA sekitar 66,70%. Peningkatan komposisi CASA tersebut turut berimbas pada efisiensi biaya dana (cost of fund) BBRI menjadi 1,87%.
Dari sisi rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) secara kotor (gross), mengalami penurunan dari 3,08% menjadi 2,82% di Desember 2022.(*)
Editor : A.R Bacho