JAKARTA, iNewsSerpong.id - I'tikaf di masjid pada 10 hari terakhir Bulan Ramadhan sangat dianjurkan agar dapat meraih keutamaan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Berikut bacaan niat i'tikaf di masjid agar mendapat kemuliaan malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan.
Arti I'tikaf
Muhammad Saiyid Mahadhir MAg dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri (5): I'tikaf dijelaskan, I’tikaf adalah berdiam di dalam masjid dengan tata cara tertentu dan disertai niat.Dalil tentang I'tikaf disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 125. Allah SWT berfirman:
وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Artinya: Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang rukuk, dan yang sujud." (QS. Al Baqarah: 125).
Waktu I'tikafKesunnahan i'tikaf ini menurut jumhur ulama yakni di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. Durasinya pun beragam boleh sebentar hanya satu jam maupun lama hingga satu hari.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan Siti Aisyah radhiallahu 'anha disebutkan bahwa Nabi SAW selalu beri'tikaf di 10 terakhir Bulan Ramadhan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ
‘Aisyah ra bercerita bahwa: “Nabi saw (selalu) beri’tikaf di sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai Allah SWT mewafatkan beliau” (HR Bukhori & Muslim).
Hukum I'tikaf
Seluruh ulama sepakat bahwa secara hukum asal, ibadah i’tikaf itu hukumnya sunnah. Namun bisa berubah menjadi wajib, manakala seseorang bernadzar untuk melakukannya.
Sebelum melaksanakan i'tikaf, Muslim perlu mengetahui niat dan syarat
Niat i'tikaf di Masjid
نويت الاعتكاف في هذا المسجد لله تعالى
Latin: nawaitul i'tikafa fii haadzal masjidi lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat I’tikaf di masjid ini karena Allah Ta’ala “
Tata Cara I'tikaf di Masjid
I'tikaf di masjid memiliki tata cara yang terdiri atas syarat dan rukun.
Syarat I'tikaf
1. Membaca Niat
2. Suci dari hadats besar.
3. Berakal. Jika di tengah-tengah I’tikaf dia menjadi gila, maka batal I’tikafnya.
4. Islam
5. Berdiam diri minimal seukuran tuma’ninah sholat lebih sedikit ( Sekitar 5 detikkan )
6. Berada di dalam masjid
Amalan I'tikaf
1. Berdzikir dan Berdoa
2. Sholat Sunnah seperti sholat tahiyatul masjid ataupun sholat malam
3. Membaca Alquran
4. Membaca Buku Agama
Keutamaan i'tikaf
1. Pahala Dua Haji
Keutamaan i'tikaf di masjid terlebih pada 10 akhir Bulan Ramadhan pahalanya setara dengan dua haji dan dua umroh.
و قال ايضا " من اعتكف عشرا فى رمضان كان كحجتين وعمرتين
رواه البيهقي, شعب الايمان ۳: ۴۲۵
Nabi juga bersabda “ Barangsiapa yang beri’tikaf sepuluh hari di bulan Romadhan, maka baginya pahala dua haji dan dua umroh “. (HR. Al-Baihaqi, Syu’abil iman : 3 : 425).
2. Dijauhkan dari Api Neraka
Keutamaan i'tikaf di masjid berikutnya akan dijauhkan dari api neraka.
Nabi Saw bersabda :
من مشى فى حاجة اخيه كان خيرا له من اعتكاف عشر سنين ومن اعتكف يوما ابتغاءوجه الله عزوجل جعل الله بينه وبين النار ثلاث خنادق كل خندق ابعد مما بين الخافقين
(رواه الطبراني, المعجم الاوسط : 7322
“ Barangsiapa yang berjalan di dalam membantu keperluan saudara muslimnnya, maka itu lebih baik baginya dari I’tikaf sepuluh tahun lamanya. Dan barangsiapa yang beri’tikaf satu hari karena mengharap ridho Allah Swt, maka Allah menjadikan di antara dia dan api neaka jarak sejauh tiga khondaq / parit. Setiap khondaq dari khondak lainnya jaraknya sejauh langit dan bumi “
(HR. Thabrani, mu’jam Al-Awsath : 7322).
I'tikaf tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW selama 10 terakhir Ramadhan sepanjang hidup Nabi SAW.
Itulah ulasan bacaan niat i'tikaf di masjid pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan lengkap dengan tata caranya. Yuk amalkan, agar meraih malam Lailatul Qadar.
Wallahu A'lam
(*)
Editor : Syahrir Rasyid