get app
inews
Aa Text
Read Next : Menegangkan! Briptu Yohanes Abdi Sibarani Selamatkan Nyawa Lansia di Tengah Banjir

DPP GMNI Kritisi Kinerja Menkumham Yassona Laoly

Jum'at, 05 Mei 2023 | 10:40 WIB
header img
Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Dewan Pimpinan Pusat-Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) menyikapi kontroversi terkait keterlibatan Founder Jeera Foundation dimana Yamitema Laoly, anak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yassona Laoly sebagai pimpinannya di yayasan tersebut.

Bermula dari cuitan aktor senior Tio Pakusadewo yang ditimpali oleh akun twitter @partaisocmed, DPP GMNI menyatakan publik diingatkan kembali tentang carut-marut pengelolaan rutan/lapas di Indonesia oleh Menkumham. 

Beberapa permasalahan lama yang tak kunjung dibenahi seperti kasus lapas mewah bagi napi koruptor yang ada di Lapas Sukamiskin, pemberian fasilitas seperti HP dan plesiran keluar lapas bagi napi koruptor kelas kakap, insiden kebakaran yang terjadi di lapas kelas 1 Tangerang, tidak layaknya beberapa lapas di Indonesia akibat kelebihan daya tampung (over capasity) hingga kini masih terus terjadi.

Ditambah lagi, beberapa kasus yang viral belakangan ini, seperti kasus sipir Lapas Rajabasa Lampung, Dhawang Delvi yang diduga memiliki jumlah kekayaan tak wajar sebagai seorang petugas lapas, adanya narapidana di Lapas Rajabasa (Lampung) yang mengendalikan peredaran sabu dari sel tahanan, hingga dugaan adanya praktik monopoli bisnis dalam pengelolaan lapas-lapas di Indonesia sudah menjadi bukti dari carut-marutnya pengelolaan lapas di tangan Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly.

Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi pun menyampaikan bahwa Yassona Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM telah lalai dan gagal dalam mengelola instansi yang berada dibawah kewenangannya.

"Masih hangat di benak kita beberapa waktu yang lalu masyarakat dihebohkan oleh kasus kamar mewah yang disediakan bagi para napi koruptor di Lapas Sukamiskin. Mereka juga mendapat berbagi fasilitas tambahan seperti penggunaan alat elektronik di dalam lapas dan mendapat fasilitas plesiran keluar lapas " ujar Imanuel dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5/2023). 

Lalu muncul Yamitema Laoly, anak dari Menteri Yassona Laoly, disebut-sebut  menjabat sebagai Co-Founder dan Chairman Jeera Foundation dalam pengelolaan lapas yang menyebut nama anaknya, Yamitema Laoly, Yassona pun membantah jika hal tersebut dimonopoli.

Yassona membenarkan bahwa Jeera merupakan yayasan yang bekerja sama dengan koperasi di Lapas Cipinang untuk memberi pelatihan pada narapidana, namun membantah Yamitema terlibat dalam yayasan yang turut disebut jadi penyedia di kantin lapas tersebut.

Imanuel menilai, tindakan Yassona ini (penyangkalan) sudah menjadi trademark seorang Yassona Laoly.

"Untuk membuktikan hubungan antara Jeera Foundation (PT. Natur Palas Indonesia) dengan Yamitema dapat dilihat di  channel youtube Jeera Foundation sendiri. Sementara bantahan Yassona justru jadi senjata makan tuan," ujar Imanuel. 

Imanuel menilai sudah selayaknya Presiden Jokowi mengevaluasi Yassona dari jabatan Menteri Hukum dan HAM.

"Menilai situasi saat ini, sudah selayaknya Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja Yassona Laoly sebagai Menkumham," tegas Imanuel.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut