JAKARTA, iNewsSerpong.id – Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini menyatakan status darurat Covid-19 dicabut. Namun, hal itu tidak lantas membuat masyarakat menjadi abai terhadap penyakit yang menelan banyak korban itu. Para ahli kesehatan bahkan meminta masyarakat tetap waspada bahwa Covid-19 masih ada.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril menegaskan bahwa walau status kedaruratan pandemi sudah dicabut, tapi Covid-19 masih menjadi ancaman nyata bagi dunia. Sebab, virus Covid-19 sendiri masih ada di sekitar kita.
"Dihentikannya status kedaruratan pandemi tidak berarti Covid-19 bukan lagi ancaman global. Covid-19 masih ada di sekitar kita dan untuk itu kami menyarankan agar tetap waspada dan bisa hidup berdampingan dengan Covid-19," kata dr Syahril, Selasa (9/5/2023).
Di sisi lain WHO pun meminta agar setiap negara bisa melakukan upaya transisi dari pandemi ke endemi. Jadi, sekali pun status kedaruratan sudah dicabut, tapi upaya pencegahan infeksi Covid-19 seperti vaksinasi tetap perlu diberikan ke masyarakat. Itu kenapa, meski pandemi sudah dicabut, Kemenkes masih mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksin booster.
Meski status darurat pandemi sudah dinyatakan berakhir, kesadaran mengenai kesehatan dan penerapan gaya hidup sehat harus tetap dilakukan. Karena itu, edukasi kesehatan harus tetap dilakukan kepada masyarakat.
"Selama pandemi awareness tentang kesehatan meningkat. Kini setelah pandemi berakhir, kami berharap masyarakat tetap memiliki awareness kesehatan itu," kata Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk. Dewi Muliaty di Jakarta.
Selain edukasi soal kesehatan, pemberian layanan kesehatan terhadap masyarakat juga harus semakin dipermudah. Hal itulah yang coba dilakukan Prodia yang kini menginjak usia ke-50. Menurut Dewi, kehadiran teknologi semakin mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik. Kemudahan itu pula yang coba diterapkan Prodia. Hasil laboratorium kini bisa menjadi lebih cepat didapatkan, ditambah lagi teknologi dalam industri ini juga terus berkembang.
"Kami terus melakukan berbagai inovasi dalam membangun sistem, mengaplikasikan teknologi, mengoptimalkan kapabilitas, dan aktif berkontribusi mengedukasi masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat," ujar Dewi.Pencapaian Prodia yang memasuki usia emas mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dewi pun menyebut pihaknya bertekad memberikan layanan terbaik dan secara konsisten terus berinovasi. Sebelumnya Prodia juga memperoleh berbagai sertifikasi di bidang kesehatan dan menjadi laboratorium klinik pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan akreditasi dari College of American Pathologist (CAP) selama 10 tahun berturut-turut.
Editor : Syahrir Rasyid